- VIVA.co.id/Lucky Aditya (05-02-2017)
VIVA.co.id – Banyak yang menganggap keberhasilan Pusamania Borneo FC menembus final Piala Presiden berbau keberuntungan. Terlebih, Pesut Etam dua kali menyingkirkan lawan-lawan mereka lewat adu penalti.
Meskipun demikian, pelatih Arema, Aji Santoso membantah tudingan tersebut. Hal tersebut, diungkapkannya jelang menghadapi PBFC di final yang berlangsung di Stadion Pakanasari, Cibinong, Bogor, Minggu 12 Maret 2017.
Menurut Aji, PBFC telah melalui pertandingan yang berat hingga mencapai babak final. Di babak delapan besar, Pesut Etam mengalahkan Madura United 5-4, melalui drama adu penalti, setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.
Kemudian, di semifinal, mereka mengalahkan Persib Bandung, juga melalui adu penalti 5-3. Sebelumnya, agregat sama kuat 3-3.
Hal ini membuat Aji mewaspadai PBFC. Dia menilai, tim asuhan Ricky Nelson ini telah teruji secara mental.
"Menurut saya, ini bukan kebetulan. Mereka telah melalui dua pertandingan berat. Saat melawan Persib, mereka bisa lolos dari tekanan," kata Aji, saat konferensi pers di Hotel Olympic Renotel, Sabtu 11 Maret 2017.
Aji mengaku telah menyiapkan strategi untuk mengalahkan PBFC. Dia pun berharap, strateginya bisa berjalan dengan baik.
Apalagi, pemain yang sebelumnya tidak bisa turun saat final, ternyata sudah fit. Esteban Vizcarra, Bagas Adi Nugroho dan Hendro Siswanto dibawa oleh Aji.
"Mudah-mudahan besok (hari ini) menjadi pertandingan yang enak dilihat. Alhamdulillah, pemain yang sebelumnya tidak berlatih, kini sudah kami bawa. Insyaallah kami bisa hentikan langkah PBFC," tambah Aji. (asp)
