- Istimewa
VIVA.co.id – Prahara mendera Persib Bandung. Kekalahan dua kali beruntun dari Bali United dan Bhayangkara FC memicu riak. Bobotoh marah, manajemen tegang, lalu pelatih Djadjang Nurdjaman mengundurkan diri. Kapten tim, Atep Rizal menyayangkan itu.
Berstatus kontestan unggulan, Persib jatuh bangun di sembilan laga awal Liga 1 2017. Diadang empat hasil seri membuat Maung Bandung tertatih. Kalah 0-1 di markas Bali United dan 0-2 saat dijamu Bhayangkara FC jadi klimaks. Situasi internal klub berubah tak kondusif.
Makin keruh karena Bobotoh bereaksi keras. Menuntut perubahan agar Persib segera bangkit, mereka pun sempat merangsek ke tengah lapangan. Gerah, apalagi konon kerap diintervensi petinggi klub, Djadjang pun akhirnya mengalah. Ia menanggalkan jabatan pelatih kepala Persib.
Manajemen belum menanggapi sikap Djadjang sehingga masih mendampingi tim saat Persib menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu 11 Juni 2017. Gol tunggal Raphael Maitimo di menit 88 memastikan kemenangan 1-0 untuk tuan rumah. Kemenangan ini setidaknya menjadi obat di tengah krisis Maung Bandung.
Dengan 16 poin dari 10 laga, Persib naik ke urutan enam klasemen. Mereka terpaut empat angka dari PSM Makassar yang bercokol di puncak.
Terkait krisis yang sempat dialami Persib, kapten tim Atep angkat bicara. Berikut petikan wawancara Atep dengan VIVA.co.id:
Persib menang susah payah atas Persiba dan secara keseluruhan performa belum sesuai harapan. Apa penyebab Persib merosot?
Masuknya beberapa pemain baru setelah Piala Presiden tentu berdampak. Perlu penyesuaian dan pelatih harus bekerja lebih keras. Apalagi, rata-rata pemain Persib berkualitas tinggi sehingga pelatih harus menata kembali skema dan formasi yang paling cocok. Ini tidak mudah. Jadi, jika performa kami belum stabil, sebetulnya wajar saja. Memang, kami harus segera bangkit.
Menurut Anda, apa yang harus dilakukan Persib agar bangkit dan kembali bersaing?
Melupakan semua masalah di luar tim dan pertandingan. Semua elemen tanpa kecuali, terutama pelatih dan skuat, harus selalu fokus dan berjuang total ketika latihan maupun bertanding. Dan, saya percaya Persib bakal bangkit. Kemenangan 1-0 atas Persiba jadi titik tolak.
Apakah amarah dan cacian Bobotoh membuat Anda tertekan?
Didamprat suporter itu risiko. Bergabung di klub sebesar Persib harus siap segalanya. Popularitas menanjak saat tim tampil bagus dan berprestasi, dicaci suporter saat tim tampil buruk dan gagal penuhi target. Saya memahami itu sehingga tak tertekan menghadapi sikap Bobotoh. Saya dan pemain lain Persib justru terlecut setelah dicaci Bobotoh.
Bagaimana perasaan dan pandangan Anda soal keputusan Djadjang mengundurkan diri sebagai pelatih kepala Persib?
Saya dan pemain lain terpukul. Kami bermain sebagai sebuah tim. Baik atau buruk, kami semua ikut bertanggung jawab. Jujur saja, saya dan pemain lain berharap Pak Djadjang tetap bersama kami minimal hingga kompetisi selesai.
Anda rela dan sudah siap melepas ban kapten tim Persib?
Buat Persib, saya selalu rela dan siap melakukan yang terbaik, termasuk melepas ban kapten tim. Dari awal pun bukan saya yang mengajukan diri buat menjadi kapten tim. Pelatih yang menunjuk saya mengemban tugas sebagai kapten tim.
Siapa pemain yang paling cocok menggantikan Anda sebagai kapten tim?
Saya yakin semua pemain Persib punya jiwa kepemimpinan. Jadi, siapa pun kelak ditetapkan sebagai kapten tim, saya pasti mendukung 100 persen.
Atep & Data
Nama lengkap: Atep Rizal
Panggilan: Atep
Kelahiran: Cianjur, 5 Juni 1985
Tinggi badan: 168 cm
Nomor punggung: 7
Posisi bermain: Gelandang serang, kapten tim
Klub: Persib Bandung
Kompetisi: Liga 1 2017
Main: 10
Menang: 4
Imbang: 4
Tumbang: 2
Posisi: 6
Poin: 16
(one)
Termasuk Rezaldi Hehanusa, Ini 7 Bintang yang Pernah Membela Persib dan Persija
Rezaldi Hehanusa resmi hengkang dari Persija Jakarta ke Persib Bandung. Ternyata, bukan hanya Rezaldi yang sempat membela Persib dan Persija.
