Gojek Ekspansi Gila-gilaan, Bos Grab Nyinyir

Presiden Grab, Ming Maa
Sumber :
  • www.grab.com

VIVA – Ekspansi Gojek ke sejumlah negara di Asia Tenggara mendapat sindiran dari Grab. Beberapa waktu lalu, Gojek mengumumkan akan berinvestasi sekitar US$500 juta atau Rp7,3 triliun untuk ekspansi ke empat negara di Asia Tenggara.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Presiden Grab, Ming Maa, dalam wawancara khusus kepada Dealstreetasia, mengungkapkan bahwa ekspansi internasional tidak semudah yang digambarkan.

"Ibaratnya, go international adalah hal yang menarik dalam PowerPoint. Tapi eksekusi sebenarnya adalah hal yang sangat sulit," ujarnya dalam acara Dealstreetasia’s Asia PE-VC Summit 2018 di Singapura. 

Bos Grab itu menunjukkan contoh bagaimana kerja keras penyedia layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) di China, Didi Chuxing Technology dan Meituan-Dianping.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Demi bisa meraih pasar di negeri mereka sendiri, kata Ming Maa, Didi Chuxing dan Meituan-Dianping sampai harus menggelar subsidi yang besar. Kasus yang dialami kedua perusahaan itu,menurut Ming Maa bisa menjadi acuan beratnya ekspansi luar negeri. 

Dari kasus Didi dan Meituan, ia mengungkapkan, Meituan menggelontorkan investasi tak sedikit, sekitar US$500 juta atau Rp7,3 triliun hanya untuk pasar dua kota di China yakni Nanjing dan Shanghai. "Dalam prosesnya mereka menghabiskan sejumlah besar modal untuk subsidi," tutur dia.

5 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Indonesia,Tegal Termasuk?

Dalam kacamata Miing Maa, sebuah perusahaan yang menghabiskan banyak uang untuk subsidi menandakan perusahaan mengalami hambatan alami untuk masuk ke sektor bisnis yang dimaksud. Sebab menurutnya, jika tak ada hambatan, seharusnya perusahaan tak perlu menghabiskan banyak uang cuma untuk subsidi. 

Mengingat energi besar yang dikeluarkan untuk subsidi tersebut, Meituan belakangan menyerah. Perusahaan ini akhirnya tak memperluas bisnis berbagi tumpangan dalam jangka pendek setelah mencoba pada dua kota di China tersebut. 

Seperti diketahui, Gojek sedang gencar mengekspansi layanan mereka di luar Indonesia. Untuk debut ekspansi, Gojek sudah hadir di Vietnam melalui Go-Viet. Setelah di Vietnam, Gojek siap masuk ke Thailand, Filipina dan Singapura.

Masuknya Gojek ke pasar Asia Tenggara menggandeng tim dan strategi pendekatan lokal. Ekspansi Gojek di empat negara itu akan bersaing dengan Grab, pemain lama ride hailing di kelompok negara tersebut. Mau tak mau langkah Gojek mengaspal di luar Indonesia mendapat perhatian dari Grab sebagai kompetitor utama setelah mengakuisisi Uber beberapa waktu lalu. (Dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya