- REUTERS/Brendan McDermid
VIVA – Gigitan anjing yang tertular rabies bisa sangat berbahaya, bahkan mematikan jika tidak segera ditangani. Menurut Kasubdit Standardisasi dan Mutu Ternak, Kementerian Pertanian, Boethdy Angkasa, anjing yang memiliki rabies kini seringkali tidak menimbulkan gejala.
"Biasanya, anjing rabies lari ngos-ngosan dan lidahnya keluar, tetapi sekarang sifatnya silent. Itu yang bahaya, karena kayaknya jinak, tetapi begitu dekat itu langsung gigit," kata dia, saat lokakarya AIiansi Jurnalis Independen dan Food and Agriculture, bertema Protecting Lives and Livelihoods di Hotel Salak The Heritage Bogor, Selasa 6 Maret 2018.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh, NTA Zoonosis and EIDS Control, FAO, Wahid Fakhri Husein. Menurutnya, kini sulit membedakan anjing yang terkena rabies atau tidak. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah menanyakannya kepada pemiliknya.
"Tanyakan kepada pemilik anjingnya itu, apakah sudah divaksin atau belum atau dinas kesehatan hewan di daerah," kata dia.
Cara lain untuk mengenali anjing rabies, ialah melihat tingkahnya. Jika mengigit tanpa sebab, meski bukan sedang beranak atau waktu makannya diganggu, itu bisa diwaspadai rabies.
"Anjing bisa dikatakan rabies, ketika di ambil sampelnya dan diperiksakan ke lab dan positif, itu baru bisa mengatakan bebas rabies," kata dia.
Bukan hanya Gigitan, Rabies Bisa Ditularkan Melalui Liur
Spesialis Penyakit Dalam, dr. Robert Sinto, Sp.PD-KPTI menjelaskan bahwa kasus penularan rabies bisa terjadi bukan hanya akibat gigitan hewan yang tertular rabies saja.
