Perubahan Inggrid Kansil Usai Cuci Otak dari Dr Terawan

Inggrid Kansil
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rintan Puspitasari

VIVA – Selebritis sekaligus politisi, Inggrid Kansil, adalah satu dari ribuan pasien cuci otak Dr.dr.Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K).

Muncul di Debat Terakhir Capres, Nusron-TKN: Pak Terawan Dukung Prabowo-Gibran

Inggrid menuturkan pengalamannya melakukan prosedur terapi otak tersebut, dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube Rumah Sakit Awal Bros, rumah sakit di mana Dr. Terawan juga bertugas.

Alasan Inggrid melakukan prosedur Brain Spa (nama lain cuci otak), yaitu karena dia memiliki keluhan di area kepala. "Kalau saya jalan itu biasanya suka oleng, hilang keseimbangan. Karena sangat mengganggu, jadi saya memutuskan untuk melakukan brain wash (cuci otak)," kata dia. 

Terawan hingga Eks KSAD Dudung Hadir jadi Pendukung Prabowo di Debat Pamungkas

Inggrid juga mengakui, dalam prosedur cuci otak yang ia lakukan, dia ditangani oleh Dr. Terawan. "Saya ditangani dokter yang sangat profesional, yaitu Profesor Terawan," kata Inggrid. 

Selama menjalani prosedur cuci otak, Inggrid mengatakan bahwa ia merasa nyaman. Padahal, sebelumnya, dia sempat mengira cuci otak adalah tindakan yang memerlukan operasi. 

5 Pejabat Penerima Gelar Profesor Kehormatan, Ada Megawati, SBY hingga Terawan

"Yang pasti, saya sangat nyaman. Saya pikir, ada operasi yang menyeramkan. Tapi praktiknya, ternyata tidak. Jadi, hanya dibius lokal dan teknisnya memasukkan keteter melalui paha," ujar Inggrid menambahkan. 

Setelah menjalani cuci otak, Inggrid merasakan perubahan yang baik pada kesehatannya. Tak hanya tubuh yang lebih segar, tapi indera penglihatannya pun membaik. 

"Efeknya saya lebih fresh. Dan, pandangan mata saya yang (dulu) agak kabur jadi lebih jernih, tidak pusing lagi, tidak migrain, dan tidak oleng saat berjalan. Efeknya sangat bagus sekali," kata Inggrid. 

DR. dr Terawan Agus Putranto dipecat dari keanggotan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

Metode cuci otak yang ditemukan oleh Dr. Terawan, kini tengah menuai kontroversi. Dr. Terawan dijerat pasal pelanggaran kode etik oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).

Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu juga dinonaktifkan dari keanggotaan IDI selama setahun, terhitung sejak 28 Februari 2018. (asp) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya