Survei Ilmuwan AS: Warga Indonesia Paling Malas Jalan Kaki

Pengendara Motor Merampas Hak Pejalan Kaki
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Sebuah survei yang dilakukan para ilmuwan di Amerika Serikat mengungkap, bahwa masyarakat Indonesia ternyata tak gemar jalan kaki seperti masyarakat di negara-negara lain. Survei itu dilakukan ilmuwan Universitas Stanford, di mana survei menyebut, Indonesia berada di peringkat paling bawah.

Geger! Warga Temukan Mayat Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Dilansir BBC, orang Indonesia hanya mencatatkan 3.513 langkah tiap harinya. Sangat jauh berbeda dengan Hong Kong, yang menjadi paling tinggi kebiasaan jalan kaki penduduknya. Warga Hong Kong saban hari tercatat melakukan 6.880 langkah. Sedangkan melirik negeri tetangga, Malaysia, masih lebih baik. Warga Negeri Jiran tercatat melakukan jalan kaki sebanyak 3.963 langkah tiap harinya.

Mungkin inilah salah satu penyebab mengapa kendaraan di Indonesia terus menjadi idola, karena masyarakatnya yang semakin malas jalan. Padahal ini penting demi kesehatan mereka.

Kondisi Gaza Jauh Lebih Hancur Dibanding Kota di Jerman Pada Perang Dunia II

Penelitian dilakukan terhadap 700 ribu orang yang menggunakan aplikasi Argus di smartphone. Menurut Scott Delp, seorang profesor bioteknologi dan salah satu peneliti, temuan tersebut juga menemukan detil menarik yang bisa membantu mengatasi obesitas masyarakat di berbagai negara.

Seperti diketahui kebanyakan smartphone memiliki accelerometer yang dapat merekam langkah-langkah manusia. Kemudian para peneliti menggunakan data tersebut guna memantau aktivitas manusia.

Viral! Bawa Kabur Motor Kurir yang Sedang Antar Paket, Pelaku Babak Belur Dihajar Warga

"Penelitian ini 1.000 kali lebih besar daripada penelitian terdahulu tentang gerakan manusia. Ada banyak survei kesehatan yang dilakukan, namun studi baru kami menyediakan data dari lebih banyak negara, lebih banyak subjek, dan melacak aktivitas orang secara terus-menerus," kata dia. (mus)

Ilustrasi KTP.

40 Ribu NIK KTP Warga Jakarta yang Sudah Meninggal Dinonaktifkan

Disdukcapil DKI Jakarta telah mengajukan penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) KTP sebanyak 40 ribu warga Jakarta yang telah meninggal dunia.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024