Kenapa Orang Indonesia Tak Suka Mobil Mesin Kecil?

Peluncuran Great New Xenia, di Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Sumber :
  • FOTO: VIVA.co.id/Dian Tami

VIVA.co.id – Salah satu kelebihan mobil dengan mesin berkapasitas kecil, dipercaya akan lebih efesien dalam hal bahan bakar. Namun, di pasar Indonesia, mobil dengan kapasitas kecil seperti 1.000cc ke bawah, justru dinilai tak banyak dilirik.

Para Pemilik Daihatsu Rocky, Gran Max dan Luxio Perlu Baca Ini

Hal itu pula diungkapkan Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra, saat ditemui wartawan di acara peluncuran Daihatsu Value Part, di kawasan Sunter, Jakarta, Selasa 10 Mei 2016.

Amel mencontohkan, salah satu yang tak diinginkan konsumen di Indonesia dari mobil terlaris di Jepang, seperti segmen Kei Car, disebabkan kapasitas mesin mobil tersebut terbilang kecil, yakni 660cc.

Mobil yang Diproduksi di Indonesia Ternyata Laku di 75 Negara

“Buat orang Indonesia itu masalah. Orang Indonesia itu senangnya minimum 1.000cc,” kata Amel kepada wartawan.

Alasan konsumen enggan memilih mobil berkapasitas kecil, kata Amel, karena ada anggapan performa dan tenaga yang dihasilkan lebih kecil. Dengan begitu, konsumen di Indonesia memiliki rasa ketakutan, saat mobil bermesin kecil dibawa ke tempat yang menanjak, akan tidak kuat.

49 Persen Mobil yang Diekspor RI Berasal dari Pabrik Ini

”Padahal, saat ini, walau mesin kecil, kan sudah pakai teknologi turbo, jadi tetap kuat,” katanya.

Mobil dengan cc kecil juga memang cenderung jarang dilirik, jika perusahaan menghadirkan mesin yang lebih besar. Hal ini pula yang terlihat pada penjualan Daihatsu Xenia tipe D dan M.

“Xenia 1.000cc lebih kecil (penjualannya), paling hanya 800 unit perbulan, karena konsumen di Indonesia senang cc lebih gede,” ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya