Ekspor Mobil Toyota Turun

Logo Toyota.
Sumber :
  • REUTERS/Yuya Shino

VIVA.co.id – Gejolak perekonomian yang naik turun menandai tahun 2016. Diawali dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan juga paket kebijakan pemerintah, pasar otomotif Tanah Air pun terkena imbasnya.

Ekspor All New Honda BR-V Buatan Indonesia Tembus 1.000 Unit

Selain itu, 2016 rupanya juga menjadi tahun yang mencemaskan bagi pelaku industri otomotif nasional. Sebab, hampir seluruh penjualan pabrikan mengalami penurunan cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya.

Tak hanya itu, turunnya pasar nasional juga berimbas pada turunnya ekspor produk-produk buatan Indonesia.

Volume Ekspor Tinggi, Suzuki Diberi Kemudahan oleh Bea Cukai Indonesia

Setidaknya, ini terjadi pada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang mengumumkan total volume penjualan ekspor dalam bentuk utuh atau CBU hingga November 2016, mengalami penurunan sekitar lima persen dari tahun lalu.

Menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, ini disebabkan permintaan mobil di Timur Tengah anjlok.

Mitsubishi Janji Tingkatkan Ekspor Mobil Buatan Indonesia

Timur Tengah saat ini sedang mengalami peperangan dan juga penurunan harga minyak mentah. Sehingga, membuat pasar eskpor Toyota Indonesia yang sebesar 50 persen dari beberapa negara Arab terkena imbasnya.

Kendati demikian, Warih mengungkapkan, meski negara Timur Tengah anjlok, namun ada beberapa negara yang pasarnya tumbuh, khususnya di region Asia seperti Filipina, Vietnam. Ini yang membantu ekspor Toyota. 

"Kalau untuk tahun lalu kami mengekspor sekitar 170 ribuan unit, tahun ini diperkirakan hanya 165 ribu unit saja," ujarnya.

Tiga Negara

Tahun depan Toyota akan menambah lagi tiga negara tujuan ekspor baru untuk produk Kijang Innova, yaitu Maroko, Argentina, Vietnam. "Vietnam ini bukan baru, soalnya ekspor juga tapi bentuknya CKD. Nah, kalau Maroko dan Argentina benar-benar baru," kata Warih.

Toyota saat ini telah melakukan ekspor berupa CBU sekitar 30 persen dari total ekspor, sedangkan sisanya CKD. Dengan adanya tiga negara tambahan, tentu membuat angka ekspor CBU Toyota menjadi lebih besar.

Meski demikian, Warih menuturkan, tiga negara tersebut nantinya tidak akan terlalu fokus. Sebab, masih perlu penyesuaian untuk produk Kijang Innova.

"Meski pasarnya belum besar, tapi bukan masalah, yang penting masuk dulu, baru volume dan pertumbuhan," ujarnya.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya