Pusingnya Polisi Terapkan Skema Keamanan Asian Games

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Mendagri Tjahjo Kumolo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Eka Permadi

VIVA – Polisi jadi salah satu kunci kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018, Jakarta-Palembang. Kesigapan polisi dalam mengantisipasi berbagai macam gangguan keamanan jadi sangat sentral posisinya.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Tapi, mengamankan Asian Games bukan tugas yang mudah bagi polisi. Mereka harus bekerja ekstra dalam mengawal jalannya turnamen multievent terbesar di Asia tersebut.

Bukan karena banyaknya tamu negara yang akan hadir, tapi berderetnya agenda penting di 2018 membuat polisi harus membagi konsentrasinya.

Kritik untuk Pelaksanaan Munas Pengurus Besar Taekwondo Indonesia

Ya, di 2018 memang banyak acara yang harus dikawal oleh polisi. Mulai dari Pilkada serentak hingga perayaan Idul Fitri.

Kebetulan, Pilkada serentak, Idul Fitri, dan Asian Games, waktunya berdekatan. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan pihaknya harus berpikir keras untuk menyusun skema pengamanan. Tito jelas tak bisa asal dalam menentukan kebijakan pengamanan.

Eunhyuk Super Junior: Banyak Memori Indah Terukir di Indonesia

"Ada banyak agenda di tahun ini. Mulai dari Pilkada serentak (27 Juni 2018). Lalu, biasanya ada sengketa Pilkada dan kami akan fokus pengamanan di MK (Mahkamah Konstitusi). Kemudian pengamanan bulan Ramadan yang sudah dekat, serta arus mudik dan arus balik lebaran," kata Tito, Rabu 2 Mei 2018.

Dengan adanya agenda politik, masyarakat bisa saja terpolarisasi. Maka dari itu, perlu ada cara penanganan yang tepat agar masyarakat Indonesia tak terpecah dan mampu menjaga situasi kondusif.

"Kami tak mau masyarakat terpolarisasi di tahun politik ini. Asian Games bisa jadi pemersatu. Ini menyangkut kebanggaan Indonesia dan tantangan apakah kita bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam event semacam ini," ujar Tito. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya