Bisikan Tontowi Bakar Semangat Liliyana di Final Olimpiade

Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sumber :
  • Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

VIVA.co.id - Pertandingan di sebuah arena Olimpiade memang memberikan tekanan hebat bagi seorang atlet, bahkan untuk atlet senior sekalipun. Ini juga yang dirasakan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Liliyana mengaku merasakan tekanan yang hebat pada Olimpiade Rio 2016 ini. Terlebih, dia bertarung bersama Tontowi di final melawan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying asal Malaysia pada Rabu 17 Agustus 2016.

Beban besar berada di pundak jawara All England 2012 hingga 2014 tersebut. Masyarakat Indonesia menantikan medali emas sebagai kado untuk Indonesia di Hari Ulang Tahun yang ke-71.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

“Pressure di olimpiade memang luar biasa, walaupun sudah berpengalaman main di olimpiade, pasti ada beban, tekanan tinggi. Apalagi kami tinggal sendiri, dan hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia, maunya kami memberikan yang terbaik. Pokoknya perasaannya campur aduk lah,” kata Liliyana di situs resmi PBSI.

“Saya akui waktu masuk lapangan, saya merasa tegang, di awal mainnya juga kurang lepas. Tetapi waktu sudah ‘panas’, saya bisa jaga tempo permainan, lebih rileks dan jaga kekompakan dengan Owi,” sambungnya.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

(Baca juga: Perjalanan Sempurna Tontowi/Liliyana Meraih Emas Olimpiade Rio)

Beruntung, pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini berhasil menang dalam dua game langsung 21-14 dan 21-12. Medali emas pun berhasil diraih oleh pasangan yang dibentuk pada 2011 silam ini.

Liliyana menceritakan bila dia sempat melakukan kesalahan di game kedua, dan terpancing akan permainan lawan. Beruntung, Tontowi memberikan kata-kata yang membuatnya tenang dan terbakar semangatnya.

“Saat itu Owi berkata kepada saya ‘Nggak apa-apa cik, saya siap back-up di belakang. Cik Butet tenang aja jaga di depan. Cici lebih unggul kok (permainan) depannya’. Kata-kata Owi ini membuat saya makin semangat dan percaya diri. Setelah break, saya rileks saja, toh di game pertama saya sudah menang juga, seharusnya lawan yang under pressure,” ujar Liliyana.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya