Genjot Wisata Labuan Bajo, Kemenhub Uji Petik Kapal Pinisi

Kemenhub uji petik kapal pinisi
Sumber :
  • VIVAnews/Raden Jihad Akbar

VIVA – Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan kampanye keselamatan pelayaran di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Uji petik kapal-kapal Pinisi untuk penunjang pariwisata setempat pun dilakukan. 

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan, keselamatan pelayaran di Labuan Bajo menjadi salah satu sorotan pihaknya. Terlebih lagi, daerah ini jadi 10 destinasi wisata andalan yang sedang dipoles pemerintah.

Dengan banyaknya kapal wisata yang beroperasi di Labuan Bajo, dia menegaskan, perlu sosialisasi kepada operator dan masyarakat pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran.

"Keselamatan ini harus dijaga. Jangan sampai ada kecelakaan kapal. Semua stakeholder harus jaga betul," ujar Agus di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat 20 September 2019.

Agus mengimbau, agar semua pihak dapat mendukung peningkatan keselamatan pelayaran. Hal itu dapat dilakukan dengan mendorong kesadaran dalam mentaati peraturan keselamatan seperti penggunaan jaket pelampung selama berlayar. 

“Terciptanya keselamatan pelayaran, bukan hanya milik regulator saja, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk operator kapal dan para penumpang,” kata Agus.

Lebih lanjut dia pun meminta kepada para pemilik kapal dan operatornya di Labuan Bajo untuk segera mengurus sertifikat pelayaran di Perhubungan Laut. Sehingga diharapkan dengan pelatihan dan pengujian yang dilakukan, keselamatan pelayaran di daerah itu bisa ditingkatkan. 

Untuk saat ini, dia mengatakan, proses sertifikasi tersebut akan diberikan secara gratis. "Kita berikan sertifikatnya gratis. Mumpung belum di-sweeping TNI AL, segera urus," ujarnya. 

Diuji Srikandi

Penyelenggaraan Kampanye Keselamatan Pelayaran 2019, dilaksanakan bersamaan dengan rangkaian kegiatan lain, yaitu Peringatan Hari Maritim Sedunia (World Maritime Day) 2019 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Tema yang diusung 'Empowering Women in Maritime Community'. 

Karena itu, uji petik dilakukan oleh srikandi RI yang merupakan pejabat pemeriksa keselamatan kapal (PPKK) atau Marine Inspector. Enam srikandi tersebut, mengecek kelayakan dan kepatuhan tiga kapal pinisi yang beroperasi di Labuan Bajo

Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Sugiono mengungkapkan, dari uji yang dilakukan semua kapal secara garis besar telah mengikuti standar yang berlaku. Namun, tetap ada hal minor yang harus diperbaiki untuk meningkatkan pelayanan bagi para turis. "Semua sesuai standar," katanya.

Uji petik,ditegaskannya, pun akan dilakukan secara berkala. 

Sementara itu, Kasubdit Rancang Bangun Stabilitas dan Garis Muat Kapal, Gigih Retnowati menjabarkan, ada tiga kapal layar motor (KLM) YL yang diuji hari ini. Yaitu Keirina, Seasafari dan Tanaka. 

Temuan minor yang harus diperbaiki dijelaskannya, misalnya penyediaan jaket pelampung yang belum sesuai dengan ketentuan. Seperti, tidak adanya nama kapal di jaket pelampung tersebut. 

"Tanaka, poster penggunaan jaket pelampung belum tersedia, Karung goni enggak tersedia. Kapal Keirina, jaket pelampung enggak tersedia nama kapal," katanya. 

Dia menegaskan, kesiapan kapal sangat penting jadi perhatian. Apalagi Labuan Bajo merupakan destinasi wisata dunia. "Untuk itu, kapal-kapal yang melayani wisatawan harus laik laut dan siap berlayar melayani wisatawan,” ungkapnya. 

Kapal wisata yang tidak layak untuk melaut itu pun harus diperbaiki sesuai ketentuan yang berlaku. Menurutnya, hal ini merupakan kunci utama keselamatan dalam pelayaran. "Daripada mendapatkan masalah di tengah lautan,” ujarnya. (asp)