9 Tokoh Ekonomi Berpengaruh Indonesia 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Selama 2019, perekonomian Indonesia berhasil bertahan dengan pertumbuhan ekonomi sekitar lima persen, di tengah resesi perekonomian global. Dana Moneter Internasional atau IMF, bahkan memuji pertumbuhan ekonomi nasional cukup stabil dan kuat menghadapi tekanan global, gejolak geopolitik, serta perang dagang antara Amerika dan China. 

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjadi sosok di balik stabilnya perekonomian nasional. Selain Sri, sejumlah tokoh ekonomi dan pengusaha turut memengaruhi dinamika perekonomian nasional. 

Sejumlah pengusaha, bahkan ditunjuk menjadi menteri oleh Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju untuk membantunya mendongkrak perekonomian nasional. Di antaranya, Erick Thohir dan Bahlil Lahadalia.

Berikut, tokoh-tokoh ekonomi berpengaruh yang dirangkum dalam kaleidoskop sepanjang 2019:

1. Sri Mulyani Indrawati

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjadi tokoh sentral perekonomian nasional. Wanita berusia 57 tahun ini ditunjuk kembali menjadi menteri keuangan untuk kedua kalinya oleh Presiden Joko Widodo untuk mengelola keuangan negara dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Pengaruh Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dalam ekonomi global. Pada April 2019 lalu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini berhasil mendapat penghargaan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik, karena dinilai sukses mengelola keuangan Negara, meski di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dia juga menyabet penghargaan internasional Statepersons Awards oleh Asian Business Leadership Forum pada 6 November 2019 lalu.

2. Basuki Hadimuljono

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mendapat tugas berat dari Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur nasional, guna mempersatukan Indonesia. Pria asal Surakarta ini, bertanggung jawab membangun Trans-Jawa, Trans-Sumatra, dan Trans-Papua, menghubungkan jalan-jalan nasional di seluruh Indonesia. 

Karakternya yang humoris dan jenaka, berhasil menarik perhatian masyarakat dan menjadi salah satu menteri terfavorit. Tahun ini, Basuki mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Favorit dalam acara iNews Indonesia Awards 2019 atas perannya bagi kemajuan Indonesia, dan penghargaan khusus Outstanding Minister dalam ajang Bisnis Indonesia Award 2019, serta penghargaan Soegijapranata Awards dari Univeristas Katolik Seogijapranata.

3. Erick Thohir

Pengusaha berusia 49 tahun ini ditunjuk menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju. Sebagai menteri BUMN, Erick Thohir harus mengelola dan mengawasi kinerja 140 BUMN.  

Erick bergerak cepat melakukan perombakan direksi dan manajemen di Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN, untuk membuat BUMN-BUMN dapat berkembang menjadi perusahaan kelas dunia. 

Kinerja Erick untuk melakukan “bersih-bersih” di perusahaan-perusahaan BUMN, menjadi sorotan publik. Kepemimpinannya pun diuji dalam skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang dilakukan oleh jajaran direksi PT Garuda Indonesia Tbk. 

4. Bahlil Lahadalia

 

Bahlil Lahadalia ditunjuk sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 pada 23 Oktober 2019 lalu. Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) ini bertugas meningkatkan investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia. Pria asal Papua itu harus menaikkan peringkat kemudahaan berinvestasi Indonesia, yang saat ini di peringkat 73 menjadi peringkat 50.  

Pria berusia 43 tahun itu memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company. Sebelum menjadi pengusaha, pria asal Papua itu pernah bekerja sebagai sopir angkot dan kondektur hingga kemudian membuka usaha sendiri. 

5. Gibran Rakabuming

Anak sulung Presiden Joko Widodo ini dikenal memiliki berbagai perusahaan kuliner, mulai dari martabak hingga es doger. Bisnisnya, bahkan menjamur di seluruh negeri.

Agustus lalu, usaha start-up es cendol Gibran, Goola, berhasil mendapat suntikan dana dari Alpha JWC Ventures sebesar US$5 juta atau sekitar Rp71 miliar. Injeksi modal itu untuk memulai ekspansi bisnis Goola ke negara-negara Asia Tenggara pada tahun depan. Goola juga berencana membuka 100 gerai secara keseluruhan pada 2020.

Sukses di dunia bisnis, Gibran mulai terjun ke dunia politik mengikuti jejak ayahnya. Gibran resmi menjadi anggota Partai PDIP dan maju mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota Solo dalam Pilkada tahun depan. 

6. Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu tercatat sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia tahun ini. Dikutip dari Forbes, Jumat 6 Desember 2019, harta kekayaan Prajogo mencapai US$8,2 miliar.  

Jumlah kekayaannya melonjak dari US$3 miliar di 2018, ketika Forbes menempatkannya di posisi nomor 10 orang terkaya di Indonesia. Lahir dari keluarga miskin, pria kelahiran Sambas, 13 Mei 1944 ini berhasil mengembangkan kerajaan bisnisnya. 

Kerajaan bisnisnya antara lain PT Barito Pacific Timber dan Chandra Asri. Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia, menjadikannya produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia, dan bekerja sama dengan produsen ban Prancis, Michelin untuk mengembangkan pabrik karet sintetis di Indonesia. 

7. Ciputra

Chairman dan Founder Ciputra Group ini dikenal sebagai Raja Properti, karena karyanya ada di seluruh Indonesia. Ciputra merupakan pionir bisnis real estate di Indonesia. 

Dia juga aktif menyebar semangat enterpreneurship dan memberi pelatihan kewirausahawan di Indonesia, melalui Universitas Ciputra Entrepreneurship Center. Namun, kini Ciputra telah tiada. Sebab, ia meninggal dunia di Singapura pada 27 November 2019 lalu di usia 88 tahun.  

8. Achmad Zaky 

Achmad Zaky merupakan pendiri, sekaligus mantan CEO e-commerce Bukalapak. Pria berusia 33 tahun ini berhasil membawa Bukalapak menjadi salah satu unicorn, dengan 70 juta pengguna aktif dan lima juta pelapak. 

Zaky sempat menjadi perbincangan publik di 2019, setelah ciutannya yang menyebut 'presiden baru' terkait Pilpres 2019, hingga memicu kontroversi di kalangan warganet. Zaky mengundurkan diri sebagai CEO Bukalapak dan akan digantikan oleh Rachmat Kaimuddin pada 6 Januari 2020. 

9. Eka Tjipta Widjaja

Bos Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja, meninggal dunia pada Sabtu 26 Januari 2019 di usia 98 tahun. Indonesia pun kehilangan salah satu pebisnis besar saat ini, apalagi dia tercatat masih sebagai orang terkaya ketiga di Indonesia versi Majalah Forbes di 2018.

Eka memiliki kekayaan sekitar US$8,6 miliar atau setara dengan Rp120,7 triliun. Dia berhasil membangun industri pulp (bubuk kertas) dan kertas, perkebunan kelapa sawit, dan real estate. Asia Pulp & Paper dan Sinar Mas Group telah berkembang menjadi perusahaan kelas dunia dengan proyeknya berada di berbagai negara di dunia. (asp)