Investor Singapura Minati Saham Moderland

Sumber :

VIVAnews - Investor asal Singapura dikabarkan berniat masuk dalam kepemilikan saham di PT Modernland Realty Tbk (MDLN).

Sumber VIVAnews mengatakan, investor yang bergerak di bidang properti tersebut kabarnya tertarik masuk karena perseroan gencar mengembangkan proyek-proyek propertinya. "Sepertinya, pengembang Singapura juga berniat mengembangkan proyek properti di Indonesia bersama Modernland," jelasnya di Jakarta, Rabu malam, 11 Februari 2009.

Edwyn Lim, Direktur Utama Modernland Realty ketika dimintai konfirmasi mengatakan, perseroan belum mendapatkan informasi tersebut dari pemegang saha. "Belum ada rencana tersebut," kata dia kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 12 Februari 2009.

Dia menambahkan, perseroan juga masih mengerjakan proyek-proyeknya sendiri, tanpa kerja sama dengan pihak asing. "Jadi, pengerjaan proyek baru masih dengan dana internal maupun pinjaman perbankan," tutur Edwin. 

Per 31 Januari 2009, AA Land PTE LTD menguasai saham berkode MDLN sebanyak 28,13 persen, Castle Capital Holdings Inc 8,86, dan PT Inti Putramodern 5,35 persen, serta sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Rabu, 11 Februari 2009, MDLN ditutup menguat Rp 1 atau 1,88 persen menjadi Rp 54. Broker PT Pratama Capital Indonesia dengan kode broker PK tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Modernland.

Menurut pengamat pasar modal Teguh Ramadhani, bakal masuknya perusahaan Singapura ke dalam perseroan setidaknya akan memberikan angin segar untuk emiten. "Kalau cukup besar, maka bakal ada perombakan manajemen," ujarnya.

Dia menambahkan, masuknya investor baru juga bisa memberikan komitmen bakal membaiknya kinerja perseroan ke depan. Sebab, ada dana segar mengalir untuk pengerjaan proyek baru. "Untuk jangka pendek, pasti ada sentimen positif bagi pergerakan saham MDLM di bursa," kata Teguh.

Seperti diketahui, pendapatan usaha Modernland Realty per September 2008 mencapai Rp 215,28 miliar atau naik 12,82 persen ketimbang periode yang sama 2007 sebesar Rp 190,81 miliar.

Namun, laba bersih MDLN menjadi Rp 20,87 miliar atau Rp 6,83 per saham, menurun 21,97 persen dibandingkan kuartal III-2007 yang mencapai Rp 26,75 miliar atau Rp 10,84 per saham.