Harga Minyak Dekati US$54/barel

Sumber :

VIVAnews - Harga minyak mentah meningkat tajam hingga setelah menteri keuangan Amerika Serikat (AS), Timothy Geithner, menjelaskan rincian program pemerintah AS untuk membeli aset bermasalah perbankan, Senin 23 Maret 2009.

Harga minyak mentah untuk pengiriman Mei naik US$ 1,73 (3,3 persen) menjadi US$ 53,80 per barel setelah sempat mencapai harga US$ 54,05 di awal sesi di New York Mercantile Exchange, AS. Harga yang dicapai saat ini adalah yang tertinggi sejak 28 November tahun lalu, atau hampir empat bulan lalu, ketika minyak berada di harga US$ 54,43.

Seperti dikutip CNN, meski harga minyak mengalami reli berkat harapan akan meningkatnya permintaan di masa mendatang, para analis tetap waspada terhadap persediaan minyak yang masih menumpuk.

"Alasan mengapa harga minyak naik hari ini [Senin] adalah karena orang-orang berpikir bahwa ekonomi akan membaik," kata Mark Waggoner, direktur Excel Futures. "Orang mendapat gambaran yang lebih jelas tentang tindakan yang akan diambil pemerintah AS, sehingga mereka berpikir bahwa sesuatu memang benar-benar akan terjadi," lanjutnya.

Namun, andai permintaan terhadap minyak kembali normal, masih ada tersimpan pasokan minyak yang harus  diatasi. "Kita masih menyimpan banyak pasokan minyak sehingga akan mempengaruhi reli harga minyak mentah," kata Waggoner.

Menurut data terbaru dari Administrasi Informasi Energi, pasokan bensin meningkat 3,2 juta barel dan persediaan minyak mentah naik 2 juta barel. Sementara itu, harga bensin meningkat menjadi US$ 1,956 dari harga hari sebelumnya yang mencapai US$ 1,953.

Minyak heating naik 0,0846 sen menjadi US$ 1,468 per galon. Harga gas alam menguat 0,106 sen menjadi US$ 4,333 per juta unit seribu kaki kubik.