Harga Minyak Mentah Dekati US$50/barel

Sumber :

VIVAnews - Harga minyak mentah menguat mendekati US$ 50 per barel. Peningkatan tidak terlalu banyak karena data dari Amerika Serikat (AS) dan China mengingatkan investor bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi masih tentatif.

Seperti dikutip dari laman stasiun televisi CNN, harga minyak mentah naik 73 sen menjadi US$ 49,98 di bursa New York, Kamis sore 16 April 2009 waktu setempat (Jumat pagi WIB). Di AS, negara dengan jumlah konsumen energi terbanyak kedua di dunia, jumlah pekerja yang menyerahkan pengajuan baru untuk mendapatkan tunjangan pengangguran, tanpa diduga mengalami penurunan. Namun jumlahnya tetap mencapai angka tinggi di masa resesi ini.

Sementara China, negara dengan jumlah konsumen energi terbanyak kedua di dunia, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi China lebih lambat daripada yang diperkirakan, yaitu hanya sebesar 6,1 persen dalam triwulan pertama.

Namun, pertumbuhan ekonomi China juga menunjukkan peningkatan pada Maret, menandakan pelemahan ekonomi bisa saja berakhir.

organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC), Rabu lalu mengatakan bahwa permintaan dunia terhadap minyak akan jatuh 1,37 juta barel per hari pada 2009. Sebelumnya, OPEC memprediksi bahwa permintaan global akan jatuh 1,01 juta barel per hari.

Baik Badan Energi Internasional (IEA) dan Administrasi Informasi Energi (EIA) juga mengurangi prediksi permintaan global mereka karena konsumsi energi yang lambat.

Namun pengurangan produksi minyak oleh OPEC dan kemungkinan ekonomi akan sembuh diperkirakan akan memperketat pasar suatu saat nanti pada tahun ini.

Anjloknya permintaan minyak membuat persediaan minyak mentah AS menumpuk hingga mencapai level tertinggi sejak September 1990. Pekan lalu, stok minyak meningkat 5,6 juta barel.

"Persediaan minyak AS sangat, sangat buruk dan kami perkirakan minyak akan jatuh menjadi sekitar US$ 43 hingga US$ 48," kata Tony Nunan, manajer di Mitsubishi Corp., Tokyo, Jepang.