Pemerintah Pede Asumsikan Dolar AS Rp13.500 di APBN-P 2016

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Pemerintah bersama Bank Indonesia pada hari ini, Kamis 2 Juni 2016, menggelar rapat bersama dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat sebagai tindak lanjut dari pembahasan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.

Di depan 18 anggota parlemen yang hadir, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memaparkan, beberapa perubahan asumsi makro yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam APBN 2016. Salah satunya, adalah asumsi nilai tukar rupiah yang berubah cukup signifikan.

Di APBN 2016, asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dipatok sebesar Rp13.900. Dalam pembahasan APBN-P kali ini, Menkeu Bambang mengajukan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp13.500. Pemerintah pun pede, alias percaya diri rupiah bisa kembali perkasa melawan sentimen eksternal.

“Kurs rupiah dalam APBN-P Rp13.500, relatif menguat karena kami melihat pola Januari-Mei,” kata Bambang di gedung parlemen Jakarta.

Mantan pelaksana tugas kepala Badan Kebijakan Fiskal tersebut mengakui, rupiah tetap berpotensi berfluktuasi jauh dari level fundamentalnya, ketika rencana bank sentral AS merealisasikan kenaikan tingkat suku bunga acuannya pada Juni-Juli.

“Meskipun ada kenaikan, ada kemungkinan juga dari kenaikan The Fed pada Juni-Juli,” tegas Bambang. (asp)