Jennifer Lawrence Bakal Perankan CEO Paling Kontroversial

Jennifer Lawrence.
Sumber :
  • REUTERS/Hannah McKay

VIVA.co.id – Aktris pemenang Piala Oscar, Jennifer Lawrence, dikabarkan akan terlibat dalam film karya Adam McKay yang mengangkat kisah pendiri Theranos, Elizabeth Holmes. Holmes merupakan pengusaha yang memiliki kisah paling menarik di Silicon Valley.

Majalah Forbes pernah menjuluki wanita cerdas berusia 32 tahun itu sebagai pengusaha wanita paling tajir tahun lalu berkat perusahaan bioteknologi yang didirikannya, Theranos. Namun, nilai kekayaan Holmes tiba-tiba menguap setelah Forbes merevisi perkiraan kekayaan wanita tersebut yang hampir Rp60 triliun menjadi nol setelah muncul dugaan bahwa alat uji darah yang dibuat perusahaannya memberikan hasil yang tidak akurat.

Mengenai sepak terjang pengusaha wanita itu, Jennifer dinilai cocok untuk memerankan kehidupan Holmes. Selain berakting, Jennifer juga akan memproduseri film tersebut bersama sang sutradara yang juga akan membuat skenario filmnya.

Dikutip dari laman Independent, proyek film ini memang masih belum mendapatkan rumah produksi, namun dengan nama besar Jennifer, dipastikan banyak yang akan berebut memproduksi film tersebut. Belum lagi kemampuan penulisan skenario oleh McKay yang terbukti bagus. Dia mendapatkan penghargaan Academy Award untuk Skenario Adaptasi Terbaik untuk film The Big Short.

Melihat kehidupan seorang wanita dengan cerita kegagalan yang menarik seperti Holmes adalah sesuatu yang jarang dalam dunia film Hollywood. Jennifer yang dikenal selalu memilih peran yang berani mencuatkan spekulasi jika film ini akan memenangkan banyak penghargaan setelah dirilis, termasuk potensi meraih Piala Oscar.

Sementara Holmes sempat dinobatkan sebagai wanita termuda dan terkaya di dunia karena perusahaan yang didirikannya. Sebelum menjadi kaya dan terkenal, wanita cantik ini memutuskan keluar dari kampusnya, Standford University, pada usia 19 tahun dan memilih mendirikan perusahaan diagnostik darah yang membuat tes darah murah pada 2003 lalu.

Laporan: Adinda Permatasari