Alasan Lapan Yakin Puing di Sumenep Bekas Roket Falcon 9

Puing roket diduga Falcon 9 di Sumenep
Sumber :
  • Twitter/@polres_sumenep

VIVA.co.id – Setelah melihat langsung wujud dari benda misterius yang jatuh dari langit di wilayah Sumenep, Madura, Jawa Timur, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) makin yakin, puing-puing itu merupakan bekas roket Falcon 9 yang membawa satelit JCSAT 16 pada 14 Agustus 2016.
 
“Saya pribadi yakin 60 persen (benda misterius adalah puing roket Falcon 9),” ujar peneliti bidang astronomi dan astrofisika Pusat Sains Antariksa Lapan, Rhorom Priyatikanto kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat, Rabu 28 September 2016.
 
Alasan keyakinan itu, kata Rhorom, berdasarkan struktur tangki yang dia lihat. Dia menjelaskan struktur tangki tidak menyerupai bagian pesawat atau kapal yang standar pada umumnya. Tiga dari lima puing diperkirakan adalah tangki besar yang kemungkinan tangki helium untuk sistem pendingin (cryogenic system) dari roket Falcon 9.  “Ada bagian kecil lain yang tampak seperti sistem kontrol,” katanya.

Rhorom menambahkan, ada satu lagi titik lokasi kemungkinan adanya puing roket Falcon 9, setelah penyisiran benda misterius itu belum ditemukan. Jadi ada lima lokasi dan lima benda ditemukan, dan satu benda lagi masih misterius. 

Alasan kedua terkait lintasan Falcon 9 yang berdekatan dengan titik jatuhnya puing tersebut. 

Keyakinan itu menguatkan perkiraan dari Kepala Lapan Thomas Djamaluddin sebelumnya. Thomas mengatakan, dari perkiraan waktu jatuhnya benda tersebut, berbarengan dengan bekas roket Falcon 9 yang melintasi Sumenep.
 
Dalam akun Facebook-nya, Thomas menuliskan, roket bekas Falcon 9 melintas di atas Madura pada Senin 26 September 2016 pada pukul 09.21 WIB, sedangkan benda yang jatuh di Sumenep terjadi pada Senin, 26 September 2016) pada pukul 09.00-10.00 WIB.
 
Sementara analisis dari astronom amatir, Muh Ma'rufin Sudibyo mengungkapkan, dari data yang didapatkan, pada Senin 26 September 2016 pukul 09.21 WIB, roket bekas itu melintas di atas Pulau Madura, yang memiliki katalog NORAD (North American Aerospace Defence Command) bernomor 41730.
 
"Identitasnya adalah Falcon 9 R/B (rocket body), yakni upperstage (tingkat kedua) roket Falcon 9 Full Thrust milik perusahaan inovatif SpaceX yang ditujukan untuk mengorbitkan satelit komunikasi JCSAT-16 (Jepang)" tulis Ma'rufin dalam blognya dikutip Selasa, 27 September 2016.
 
Tingkat kedua roket Falcon 9 itu memang telah sukses mengantarkan Satelit JCSAT-16 ke orbit geostasioner. Ma'rufin menjelaskan, usai menjalankan tugasnya, tingkat kedua Falcon 9 itu menjadi sampah antariksa dengan nomor 41730.
 
Dia mengatakan, sebenarnya roket bekas bernomor 41730 telah diprediksi akan jatuh kembali ke Bumi pada akhir bulan ini. Sejak selesai menempatkan satelit Jepang itu, roket bekas itu kecepatannya melambat akibat bergesekan dengan atmosfer Bumi.