Perusahaan Ini Siap Bersih-bersih Sampah di Antariksa

Sampah antariksa.
Sumber :
  • Earth.com

VIVA Tekno – Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) baru-baru ini menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi yang akan membersihkan puing-puing luar angkasa, melibatkan sebuah tas yang suatu hari nanti bisa mengambil potongan-potongan yang terbang di orbit.

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

NASA memberikan kontrak tahap awal senilai US$850.000 (Rp13 miliar) kepada startup logistik luar angkasa bernama TransAstra, untuk sebuah tas yang dapat mengembang setelah terbang ke orbit.

Namun, ini bukan misi penerbangan puing-puing luar angkasa karena perusahaan akan ditugaskan untuk menguji teknologi ini di darat, menurut situs Space, Kamis, 31 Agustus 2023.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Ini merupakan kontrak kedua bagi TransAstra dalam beberapa tahun terakhir terkait teknologi tersebut. Mereka juga mendapat kontrak tahap awal tahun 2021 dari NASA yang awalnya fokus pada penangkapan asteroid atau batuan luar angkasa.

NASA.

Photo :
  • Getty Images
Volume Transaksi BRImo Capai Rp 1.251 Triliun di Kuartal I-2024

Namun, TransAstra segera menyadari bahwa asteroid dan sampah luar angkasa mempunyai tantangan yang sama. Asteroid menghasilkan kerikil, sedangkan puing-puing luar angkasa berupa potongan-potongan kecil yang menyerupai pergerakan kerikil di luar angkasa.

“Kami kemudian menyadari bahwa ini adalah hal terhebat dalam pembersihan puing-puing orbital,” kata Pendiri dan CEO TransAstra, Joel Sercel.

Perusahaan mengusulkan untuk memindahkan tas ini ke orbit rendah Bumi, mengambil beberapa potongan puing dengan kapal luar angkasa yang mereka sebut Worker Bee.

Diperlukan waktu bertahun-tahun agar teknologi tersebut siap untuk penerbangan luar angkasa. Namun, jika misi berhasil dan benar-benar mencapai luar angkasa, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

Badan Antariksa Eropa (ESA) memperkirakan bahwa orbit Bumi memiliki sekitar 36.500 objek puing dengan lebar lebih dari 4 inci (10 sentimeter). Semua objek yang dapat dilacak berjumlah sekitar 330 juta objek, masing-masing lebih besar dari 0,04 inci (1 milimeter).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya