Hacker Acak-acak 2 Teropong Antariksa Canggih

Ilustrasi teleskop menangkap sinyal radio.
Sumber :
  • CHIM/MIT

VIVA Tekno – Beberapa observatorium astronomi terkemuka di dunia telah melaporkan serangan siber yang mengakibatkan penutupan sementara.

Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa

National Optical-Infrared Astronomy Research Laboratory atau NOIRLab, milik National Science Foundation, melaporkan bahwa insiden keamanan siber yang terjadi pada 1 Agustus telah mendorong laboratorium tersebut untuk menghentikan operasi Teleskop Gemini Utara di Hawaii dan Teleskop Gemini Selatan di Chile.

Teleskop lain yang lebih kecil di Cerro Tololo di Chile juga terkena dampaknya. “Staf kami bekerja sama dengan pakar keamanan siber untuk membuat semua teleskop yang terkena dampak. Situs web kami kembali online sesegera mungkin,” tulis NOIRLab dalam pernyataan di situsnya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Tidak jelas secara pasti apa motif serangan siber dan dari mana asalnya. NOIRLab menekankan bahwa penyelidikan masih berlangsung, sehingga organisasi tersebut akan berhati-hati dalam memberikan informasi tentang penyusupan.

“Kami berencana untuk memberikan lebih banyak informasi kepada masyarakat jika kami mampu, sejalan dengan komitmen kami terhadap transparansi serta dedikasi terhadap keamanan infrastruktur,” tambah pembaruan tersebut.

UFO Terpantau Lagi Keliling Bulan

Peretas atau hacker.

Photo :
  • ABC News

Serangan siber terhadap fasilitas NOIRLab terjadi hanya beberapa hari sebelum Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional (NCSC) Amerika Serikat mengeluarkan buletin yang memberi nasihat kepada perusahaan luar angkasa dan organisasi penelitian Amerika tentang ancaman serangan siber dan spionase. 

"Mata-mata dan peretas asing menyadari pentingnya industri luar angkasa komersial bagi perekonomian AS dan keamanan nasional, termasuk meningkatnya ketergantungan infrastruktur penting pada aset berbasis luar angkasa,” menurut buletin tersebut.

Hacker, disebut juga sebagai aktor jahat, melihat inovasi dan aset terkait ruang angkasa AS sebagai ancaman potensial serta peluang berharga untuk memperoleh teknologi dan keahlian penting.

Ini bukan pertama kalinya observatorium astronomi menjadi sasaran serangan siber. Pada Oktober 2022, peretas mengganggu operasi Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili.

Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA juga telah menjadi korban serangan siber selama bertahun-tahun. Pada tahun 2021, badan tersebut terkena dampak pelanggaran SolarWinds di seluruh dunia yang oleh pimpinan NASA disebut sebagai peringatan besar untuk keamanan siber.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya