Angkasa Pura I Terbitkan Obligasi untuk Bangun 5 Bandara

Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – PT Angkasa Pura I, hari ini, Senin 28 November 2016 mencatatkan obligasi I dan sukuk ijarah, dengan masing-masing nilai mencapai Rp2,7 triliun dan Rp540 miliar.

Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Angkasa Pura I, Novrihandri, mengungkapkan, kedua aksi korporasi tersebut merupakan bagian dari pendanaan eksternal yang diperkirakan mencapai Rp25 triliun pada 2020.

“Ini nanti akan digunakan untuk membangun lima bandara. Ahmad Yani Semarang, Syamsudin Noor Banjarmasin. New Yogya Kulon Progo, Juanda Surabaya, dan Hasanuddin Makassar,” kata Novrihandri saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Adapun obligasi dan sukuk ijarah yang diterbitkan adalah seri A dengan tenor lima tahun, seri B tenor tujuh tahun, dan seri C untuk tenor 10 tahun. Sementara itu, besaran bunganya, untuk seri A 8,10 persen per tahun, seri B 8,40 persen per tahun, dan seri C 8,55 persen per tahun.

Menurut dia, pengembangan dari kelima bandara tersebut memang menjadi prioritas utama. Lantaran, kapasitas dari kelima bandara itu sudah tidak mampu lagi untuk menampung jumlah penumpang yang semakin meningkat.

“Pada akhirnya, ini akan mendorong peningkatan kinerja operasional dan finansial perusahaan,” ujar Novrihandri.

Untuk itu, perseroan akan kembali menerbitkan obligasi sebesar Rp4 triliun pada tahun depan, guna menggenjot pengembangan kelima bandara tersebut. Namun, perseroan masih memiliki opsi lain untuk mencari sumber pendanaan.

“Kami punya plafon sekitar Rp4 triliun. Tapi ada strategi sinergi dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara),” tuturnya. 

Lantas, sudah sejauh mana progres pengembangan kelima bandara tersebut? “Semua sudah proses. Kami sudah bebaskan lahannya. Tahun depan kami harapkan itu progres. Sementara itu, di Semarang, dan Banjarmasin tahun ini sudah mulai jalan,” kata Novrihandri.