Raja Salman Datang, Lepas Kerinduan Investasi Industri Migas

Pertemuan Raja Salman dan Presiden Jokowi di Istana Bogor
Sumber :
  • REUTERS/Achmad Ibrahim/Pool

VIVA.co.id – Kamar Dagang dan Industri Indonesia memandang kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz al Saud ke Indonesia seolah melepas kerinduan pengusaha dan industri terkait investasi migas di dalam negeri. Sebab selama ini, investasi migas di Tanah Air, mulai dari sektor hulu hingga kilang, memang tidak menarik bagi investor.

Ketua Koordinator Gas Industri Kadin, Ahmad Wijaya, mengatakan alasan investor tidak tertarik berinvestasi lantaran modal yang besar dan risiko yang diambil juga besar. Dengan adanya investasi di Kilang Cilacap yang telah ditandatangani oleh Saudi Aramco dan PT Pertamina senilai US$6 miliar, menurutnya cukup melepas kerinduan pengusaha.

"Posisi para pengusaha melihat kedatangan raja merupakan kerinduan industri yang secara besar-besaran menginvestasikannya hulu, karena selama ini kita belum melihat ada investasi yang besar baik di industri hulu, tengah dan hilir," ujar Ahmad Wijaya dalam diskusi Energi Kita, Jakarta, Minggu 5 Maret 2017. 

Namun, Ahmad mengatakan, Kadin berharap ada investasi yang lebih besar hingga ke sektor hilir migas. Ia menyebutkan investasi dapat membuat Indonesia memiliki kekuatan untuk tidak mengimpor gas atau pun minyak mentah (crude oil). 

"Kan dia datang baru investasi di hulu (upstream) dan antara (midstream), tapi yang menjadi turunan (downstream) daripada produk lainnya kan belum, ini yang juga kita harapkan," ujar dia. 

Sebagai pengusaha gas, Ahmad berharap, investasi yang masuk ke Indonesia juga masuk ke sektor selain minyak mentah. Hal itu akan membuka harapan lebih besar dari pengusaha dan sektor industri.

"Kesempatan ini merupakan harapan, bahwa investasi ke depannya jangan hanya crude oil," tutur dia.