Survei: Generasi di Asia Berisiko Kehabisan Uang Saat Tua

Generasi muda yang sibuk dengan gadget-nya.
Sumber :
  • http://www.gomuda.com

VIVA.co.id – Sebuah studi terbaru menemukan bahwa generasi millenial di Asia, berisiko besar mengalami kebangkrutan pada masa pensiunnya. Memiliki utang di masa tua, atau bahkan kehabisan uang. 

Dilansir dari CNBC, Senin 13 Maret 2017, penelitian yang dilakukan oleh Manulife, mensurvei investor yang lahir antara 1984 sampai 2004. Hasilnya, hampir 90 persen mengatakan mereka berharap dapat mempertahankan, atau meningkatkan standar hidupnya ketika pensiun. 

Tetapi, hampir 30 persen dari mereka memperkirakan akan kehabisan uang pada masa-masa pensiunnya. 

"Asia dulu dikenal sebagai konsumen bijaksana, dengan tingkat terendah dari utang. Hari ini, itu tidak lagi benar. Dalam beberapa kasus, tingkat utang di Asia, baik sama, atau melebihi konsumen Amerika Serikat. Itu, diukur dengan utang rumah tangga relatif terhadap pendapatan," ujar Presiden dan CEO Manulife Asia, Roy Gori.

Dia menjelaskan, empat dari 10 orang yang disurvei mencatat, generasi millenial di Asia, berharap untuk dapat dukungan keuangan dari kedua orangtuanya dan anak-anak mereka setelah besar. Hal itu membatasi kemampuannya untuk berinvestasi dan mempersiapkan diri untuk pensiun. 

Bagi kebanyakan budaya Asia, dukungan keluarga telah menjadi landasan pensiun di setiap generasi. Tapi sekarang, pergeseran berlangsung dengan penuaan populasi, penurunan ukuran rumah tangga, dan cepatnya proses urbanisasi.

"Pedang bermata dua ini, karena millenial sendiri cenderung menerima dukungan keuangan dari anak-anak mereka sendiri ketika mereka penuaan," kata Gori. (asp)