Pertamina-Medco Bentuk Usaha Patungan

Sumber :

VIVAnews - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dan kelompok usaha PT Medco Energi Internasional Tbk hanya dimungkinkan membentuk usaha patungan (joint venture), tidak dalam bentuk merger.

"Pilihan merger tidak masuk akal," ujar Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di sela Seminar Economic Outlook 2009, Prospek Investasi pada Tahun Politik, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, 13 November 2008.

Menurut Sofyan, kerjasama Pertamina dan Medco bisa dilakukan untuk menggarap lapangan minyak dan gas yang baru ditemukan. "Mungkin itu yang bisa dibuat," ujar dia.

Sementara itu, Pertamina memastikan bakal menggandeng perusahaan minyak dan gas asing untuk mengelola lapangan gas Natuna D Alpha.

Direktur Hulu Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, untuk mengelola blok tersebut, Pertamina tidak bisa melakukan sendiri. Mengingat, gas yang dihasilkan dari lapangan Natuna memiliki kadar CO2 tinggi. "Ini proyek tersulit bagi kami," ujar Karen di Jakarta, Kamis.

Pertamina akan mempertahankan hak mayoritasnya dalam konsesi pengolahan blok yang terletak di Kepulauan Riau tersebut. Meski demikian, Pertamina membuka peluang rekanan lebih dari satu perusahaan. "Pertamina ingin menjadi lead agar pengoperasiannya mudah," ujar dia.

Saat ini, Pertamina telah menerima daftar calon rekanan. Sayang, dia enggan menyebutkan detilnya. "Kami sudah menerima 7-8 perusahaan yang akan menjadi rekanan,"tandas Karen.

Pertamina akan mengirimkan surat balasan kepada beberapa perusahaan pelamar tersebut pada Jumat 14 November, besok. Langkah selanjutnya, Pertamina menyeleksi calon rekanan tersebut.