Alasan Patung Banteng Wulung Jadi Ikon Baru BEI

Patung Banteng Wulung di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

VIVA.co.id – Di setiap kegiatan perdagangan bursa saham kita selalu mengenal istilah bullish yang selalu dilambangkan dengan banteng dan kaum bearish yang dilambangkan dengan beruang.

Dalam kenyataannya, perumpamaan dua binatang itu mengartikan banteng selalu menunjukkan tanduknya yang menuju ke atas, sedangkan beruang menunjukkan cakarnya yang mengarah ke bawah seakan menandakan pelemahan terhadap pasar.

Dikutip dari Instagram @Indonesiastockexchange pada Senin, 14 Agustus 2017, adanya ikon banteng atau bull di bursa efek Indonesia (BEI) saat ini diharapkan menjadi simbol pasar modal yang sedang menguat.

Hal itu mengacu pada gerakan seekor banteng ketika menyerang yang mengarahkan tanduknya ke atas atau bullish. Filosofi inilah yang diharapkan menjadikan Pasar Modal Indonesia senantiasa kokoh dan terus berjaya. 

Sementara, penamaan Banteng Wulung yang menjadi ikon BEI saat ini berasal dari seekor banteng Kerajaan Sumberkarang Pasundan yang memilliki sosok tubuh besar, kuat dan hitam serta anti senjata, bertanduk runcing sebagai senjata, serta mampu berlari secepat angin. 

Diberitakan sebelumnya, bursa saham indonesia kini memiliki ikon baru yang sangat megah yaitu patung Banteng Wulung dengan berat mencapai 7 ton. Patung ini terbuat dari fosil kayu yang telah mengkristal dan membatu.

Fosil Banteng Wulung tersebut berasal dari Banten dengan usia yang diperkirakan selama 2,6-5,3 juta tahun dan dipahat oleh seniman Bali bernama I Made Budiasa.