6 Orang Meninggal Akibat Virus Corona, Korsel Siaga Level Tertinggi

- AFP
Sumber :
  • bbc

Korea Selatan telah meningkatkan kesiagaan virus corona ke "level tertinggi" karena jumlah kasus yang terus meningkat. Sementara, pembatasan ketat diberlakukan di Italia dan negara tetangga Iran menutup sementara perbatasan dengan Iran.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan beberapa hari ke depan merupakan periode yang amat penting dalam upaya mengendalikan virus corona di negara itu.

Enam orang di negara itu meninggal dunia dan 600 orang telah terjangkit virus mematikan tersebut.

Sementara itu, Italia dan Iran telah mengumumkan langkah-langkah untuk mencoba menahan penyebaran wabah virus corona.

Di Italia, pembatasan dan karantina ketat diberlakukan di dua wilayah yang menjadi pusat penyebaran, yang berada di dekat kota Milan dan Venice.

Sekitar 50.000 orang tidak dapat masuk atau meninggalkan beberapa kota di Veneto dan Lombardy, selama dua pekan mendatang tanpa izin khusus.

Bahkan di luar zona karantina, banyak bisnis dan sekolah telah menangguhkan aktivitas dan acara olahraga telah dibatalkan, termasuk beberapa pertandingan sepakbola papan atas.


Sekitar 300.000 warga negara China tinggal di Italia dan lima juta wisatawan asal China berkunjung setiap tahun. - Getty Images

Di tengah pembatasan yang berkembang, Karnaval Venesia yang gelarannya tinggal dua hari lagi, terpaksa dibatalkan.

Tercatat dua kematian akibat virus corona di Italia, sedangkan jumlah kasus yang terkonfirmasi meningkat menjadi lebih dari 100 kasus, 89 di antaranya di Lombardy.

"Penularan virus ini sangat kuat dan sangat ganas," kata kepala kesehatan Lombardy, Guilio Gallera.


- BBC

Sementara itu, wabah virus corona di Iran telah memburuk secara signifikan, dengan jumlah kematian meningkat menjadi delapan orang pada hari Minggu (23/02).

Pemerintah mengonfirmasi 43 kasus virus corona, meskipun para pejabat memperingatkan bahwa virus itu mungkin telah menyebar ke "semua kota".

Sekolah, universitas dan pusat kebudayaan di 14 provinsi di Iran telah ditutup sejak Minggu.

Sebagian besar negara tetangga Iran mengumumkan penutupan sementara perbatasan dengan Iran, setelah negara itu mencatat delapan kematian akibat virus corona.

Turki, Pakistan, Afghanistan dan Armenia, mengumumkan menutup perbatasan dengan Iran sebagai upaya mencegah penyebaran virus. Sebagian dari mereka juga membatasi lalu lintas udara.

Irak menutup perbatasan dengan Iran, pekan lalu.

Jenis baru virus corona, yang pertama kali menyebar di Provinsi Hubei di China, akhir tahun lalu, menyebabkan penyakit pernapasan yang disebut Covid-19.

Terdapat 76.000 kasus virus corona di China, 2.442 orang meninggal akibat virus mematikan itu.

Pada Minggu (23/02), Presiden China Xi Jinping menggambarkan wabah itu sebagai "darurat kesehatan masyarakat terbesar" dalam sejarah negara itu.

Dia mengakui "kekurangan" China dalam menanggapi wabah tersebut dan mengatakan negaranya harus belajar dari kesalahan ini.

Apa yang terjadi di Korea Selatan?

Pada hari Minggu (23/02), pejabat kesehatan mengungkapkan lonjakan jumlah kasus virus corona di dekat kota Daegu.

Korban terbaru adalah seorang pasien di bangsal penyakit kejiwaan, di sebuah rumah sakit di Kota Cheongdo, tempat tiga pasien lainnya juga meninggal dunia.

Lebih dari lima puluh persen dari warga yang terinfeksi, adalah anggota kelompok gereja Kristen Shincheonji.

Enam orang meninggal dunia dan lebih dari enam ratus orang terinfeksi di Korea Selatan.

Korea Selatan merupakan negara dengan jumlah kasus corona terbanyak setelah China.

"Wabah Covid-19 menghadapi titik balik yang mematikan," Presiden Moon mengatakan setelah pertemuan dengan para menteri dan para ahli.

"Beberapa hari ke depan akan menjadi sangat penting. Pemerintah akan menaikkan tingkat siaga ke level tertinggi menurut rekomendasi para ahli dan secara drastis memperkuat sistem respons kita."

Dari 169 kasus baru yang diumumkan di Korea Selatan pada hari Minggu, 95 di antaranya terkait dengan sekte Kristen di Daegu yang disebut Gereja Shincheonji Yesus, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC). Jumlah total kasus yang berkaitan dengan gereja adalah 329. kasus.

Dalam sebuah pernyataan video, seorang juru bicara gereja menyatakan "penyesalan mendalam" bahwa banyak pengikutnya dan warga negara Korea Selatan telah terinfeksi.

Juru bicara itu menambahkan bahwa gereja telah menyarankan sekitar 250.000 anggota untuk meminimalkan kontak mereka dengan dunia luar dan mengambil tindakan pencegahan.

Apa itu Shincheonji?


Pendiri Shincheonji Lee Man-hee mengatakan dia adalah "pendeta yang dijanjikan" - Getty Images

Dalam perkembangan lain:

Bagaimana perkembangan situasinya?

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan keprihatinannya atas jumlah kasus baru yang tidak ada hubungannya dengan kasus corona di China atau kasus-kasus lain yang terkonfirmasi.

Dalam briefing kepada Uni Eropa pada Sabtu silam, dia mengatakan kekhawatiran terbesar sekarang adalah negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah, terutama di Afrika.

Tedros mengatakan WHO bekerja sama dengan pemerintah Afrika untuk melatih ribuan petugas kesehatan dan menyediakan peralatan untuk mengidentifikasi dan merawat orang yang terinfeksi.

"Kekhawatiran terbesar kami adalah potensi Covid-19 menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," katanya.

"Kami bekerja keras untuk mempersiapkan negara-negara di Afrika untuk kemungkinan kedatangan virus."

Tedros mengatakan beberapa negara, seperti Republik Demokratik Kongo, menggunakan pengalaman yang diperoleh dari pengujian virus Ebola untuk menguji virus corona baru.

"Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana berinvestasi dalam sistem kesehatan dapat berguna untuk keamanan kesehatan," tambahnya.