Rusia Sebut Ukraina Bikin Senjata Biologis Didukung AS, Ini Kata PBB

Satelit memperlihatkan gambar konvoi militer Rusia di Invankiv, Ukraina
Sumber :
  • Satellite image ©2022 Maxar Technologies via AP

VIVA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengaku tidak tahu-menahu soal program senjata biologis yang sedang dikembangkan di Ukraina. Hal itu seperti yang dituduhkan Rusia.

Rusia menuduh Ukraina memiliki laboratorium senjata biologis dengan dukungan Amerika Serikat. Dewan Keamanan PBB kemudian menggelar sidang yang dihadiri 15 negara anggotanya untuk membahas hal itu atas permintaan Rusia.

Perwakilan Tinggi PBB untuk Perlucutan Senjata Izumi Nakamitsu pada Jumat waktu setempat menegaskan dalam sidang itu, PBB tidak tahu tentang program senjata biologis di Ukraina. Para anggota DK PBB di sidang itu menganggap tuduhan Rusia itu sebagai kebohongan.

Mereka juga menggunakan kesempatan itu untuk menguatkan dugaan bahwa Rusia telah dengan sengaja menarget dan membunuh ratusan warga sipil di Ukraina. Lewat, invasi yang telah berlangsung selama 15 hari.

Sementara itu, Duta besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menegaskan bahwa Ukraina telah mengoperasikan laboratorium senjata biologi dengan dukungan Pentagon, Departemen Pertahanan AS.

Berdasarkan perjanjian pada 2005, Pentagon telah membantu sejumlah laboratorium kesehatan publik di Ukraina. Dengan teknologi penelitian dan dukungan bagi peningkatan keamanan terhadap penyakit berbahaya.

Suasana sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/HO

Upaya tersebut ditegaskan juga telah mendapatkan dukungan dari negara-negara lain dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan, Washington sangat prihatin dengan upaya Rusia memanfaatkan sidang itu untuk menutupi tindakannya sendiri. Yang, menggunakan senjata biologi dan kimia di Ukraina.

"Rusia memiliki rekam jejak salah menuduh negara-negara lain atas pelanggaran yang dilakukan oleh Rusia sendiri," kata dia.

"Kami memiliki keprihatinan yang serius bahwa Rusia mungkin berencana memakai bahan kimia atau biologi terhadap rakyat Ukraina," tambahnya. (Ant)