2 Jurnalis Haiti Ditembak dan Dibakar

Aksi unjuk rasa Presiden Haiti
Sumber :
  • REUTERS/Andres Martinez Casares/WSJ/djo

VIVA Dunia – Dua jurnalis Haiti tewas saat meliput di ibu kota negara itu pada akhir pekan ini, saat aksi kekerasan geng yang meresahkan terus terjadi di kota Port-au-Prince.

The Guardian dalam beritanya menyebutkan bahwa kedua wartawan itu ditembak mati dan tubuh mereka dibakar pada hari Minggu, 11 September 2022 ketika mereka sedang meliputi kekerasan di lingkungan Cite Soleil.

Perbatasan Haiti dan Dominica

Photo :
  • Tangkapan Layar

Wilayah itu sudah menderita karena aktivitas geng yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir, bahkan Jenazah mereka berdua belum ditemukan. Para korban diidentifikasi sebagai jurnalis Tayson Latigue, yang bekerja untuk publikasi digital Ti Jenn Jounalis, dan Frantzsen Charles, seorang reporter FS News Haiti.

“Kami mengumumkan dengan sangat sedih atas kematian jurnalis dan reporter kami Frantzsen Charles dan rekan lainnya. Mereka dibunuh oleh bandit saat melapor di Cite Soleil. Kami menuntut keadilan untuk rekan kami," kata FS News Haiti dalam sebuah pernyataan.

Kematian mereka terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Haiti, di mana geng-geng saingan telah berjuang untuk menguasai wilayah di dalam dan sekitar ibu kota ketika ketidakstabilan memburuk setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli tahun lalu.

Para wartawan telah menyelidiki kekerasan di Cite Soleil, termasuk pembunuhan baru-baru ini terhadap seorang gadis berusia 17 tahun, ketika mereka diserang pada hari Minggu, menurut sebuah pernyataan dari Asosiasi Jurnalis Independen Haiti.

Dieudonne St-Cyr, seorang reporter dari asosiasi tersebut, mengatakan kepada stasiun radio Metropole Haiti bahwa tujuh wartawan disergap oleh dua geng yang bertikai. Lima dari wartawan berhasil melarikan.

Perdana Menteri Haiti Ariel Henry mengatakan dia "sangat terkejut" dengan serangan mematikan terhadap para wartawan.

Penduduk Port-au-Prince berlindung di rumah pada hari Selasa ketika tembakan senjata meletus, penghalang jalan dan ban yang terbakar ditempatkan di sepanjang jalan-jalan kota dan pengunjuk rasa melemparkan batu sebagai tanggapan marah atas perkiraan kenaikan harga bahan bakar dan kejahatan.

Aksi unjuk rasa Presiden Haiti

Photo :
  • REUTERS/Andres Martinez Casares/WSJ/djo

Seruan sebelumnya untuk pertanggungjawaban atas pembunuhan jurnalis Haiti sebagian besar tidak terjawab. Pada bulan Januari 2022, dua jurnalis Haiti, Wilguens Louissaint dan Amady John Wesley, dibunuh oleh geng di pinggiran Port-au-Prince.