Israel Kirim Tentara Cadangan ke Gaza

Sumber :

VIVAnews - Israel membenarkan telah mengirim tentara cadangan ke ke Jalur Gaza, saat pertempuran memasuki hari ke-17. Namun pejabat militer membantah hal itu merupakan tahap baru melawan militan Hamas.

Sebelumnya, Perdana Menteri Ehud Olmert mengatakan tujuan dan operasi militer akan tetap dilanjutkan.

Sementara, laporan diplomatik menyebutkan Tony Blair dikirim ke wilayah itu untuk memastikan kemajuan perundingan damai antara Mesir dan Hamas. Sejauh ini, sudah 900 penduduk Gaza tewas. Sementara dari pihak Israel 13 orang tewas. 

Sekitar 40 orang tewas terbunuh di Gaza pada hari Minggu. Sumber BBC di Palestina menyebut 17 tewas di Gaza City, saat tentara Israel melakukan operasi militer di sana.

Israel sendiri tetap mencegah jurnalis internasional masuk ke kawasan Gaza, sehingga laporan yang independen sulit dibuat.

Saat membenarkan pengerahan tentara cadangan, juru bicara pemerintah Israel Mark Regev mengatakan tentara cadangan sudah dipanggil “beberapa hari sebelumnya” untuk bergabung dengan armada tempur.

“Kami tetap menggunakan tekanan militer ke Hamas. Kami pikir tekanan itu akan tetap efektif  menjadi bagian mesin militer,” katanya.

Juru bicara militer, Brigadir Jendral Avi Benayahu,  mengatakan ribuan tentara cadangan, kini tengah berlatih dan belum dikerahkan ke medan perang.  “Namun kami akan segera memulai pengabungan tentara cadangan dalam aksi di Jalur Gaza. Kami tidak panik, tapi  waspada,” ujarnya.

Pada hari Minggu, Israel menjatuhkan lagi selebaran  baru di Gaza dan meninggalkan pesan telepon untuk memperingatkan warga Gaza agar menjauh dari wilayah yang digunakan Hamas. Selebaran juga menyebutkan operasi militer Israel akan memasuki “fase ke tiga.”

Di Kairo, kantor berita setempat melaporkan  pembicaraan antara Mesir dan Kepala Intelejen Mesir Omar Suleiman berlangsung “positif.” Namun laporan itu tak memberi penjelasan lebih detail.

Bekas Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, kini berkunjung ke Timur Tengah sebagai duta dari kuartet  AS, Uni Eropa, PBB dan Rusia untuk bertemu Presiden Mesir Husni Mubarakan, Senin ini.

Pada hari Minggu, setelah sebuah pertemuan tingkat menteri di Jerusalem, Olmert menyebut militer Israel membawa kemajuan impresif di Gaza dan mengatakan inilah saatnya “menerjemahkan pencapaian kita dalam tujuan yang kita buat.”

Israel berharap skala operasi akan mengurangi secara drastis misil yang ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan. Namun hingga Minggu kemarin Hamas masih melontarkan 20 roket hingga melukai tiga penduduk Israel.

Mengenai Resolusi PBB tentang gencatan senjata yang disepakati  Dewan Keamanan pekan lalu, Olmert menyatakan “tak seorang pun harus dibiarkan memutuskan kapan kami mengakhiri serangan.”

Baik Hamas dan Israel sama-sama menolak Resolusi PBB.

Pada hari Minggu, Israel melanjutkan aksi bombardir di perbatasan Mesir-Gaza dekat kota Rafah. Termasuk juga pengeboman sebuah mesjid yang diduga menjadi tempat penyimpanan roket.

Akibat serangan di perbatasan, dua polisi Mesir terluka akibat  kepingan roket Israel.