Teroris Paris Pernah Bertemu dengan Mantan Presiden Sarkozy

Polisi Prancis menyerbu supermarket Kosher di Paris
Sumber :
  • REUTERS/BFMTV via Reuters TV

VIVAnews - Seorang tersangka teroris, Amedy Coulibaly, yang pernah menyandera pengunjung supermarket sempat menemui Nicolas Sarkozy yang saat itu menjabat Presiden Prancis pada tahun 2009 lalu.

Dilansir Newsweek, Minggu 11 Januari 2015, seorang mantan intelijen Claude Moniquet memberikan penjelasan, pertemuan Coulibaly dengan Sarkozy bagian dari program promosi magang perusahaan yang selama ini mengalami penurunan koordinasi kelembagaan.

Coulibaly adalah bagian dari sekelompok anak muda yang bertemu dengan presiden saat itu untuk membahas ketenagakerjaan. Dia pernah bekerja di sebuah pabrik Coca Cola di Grigny, pinggiran di selatan Paris. Dia juga diwawancarai oleh surat kabar Prancis, Le Parisien, tentang pertemuannya dengan Sarkozy. Dia mengungkapkan kegembiraannya tentang hal itu.

Moniquet menambahkan, pertemuan ini sesuatu kesalahan yang sangat serius. "Aku tidak bisa membayangkan bahwa seorang teroris yang juga melakukan perampokan bersenjata, penyekapan berpartisipasi dalam jaringan teror Buttes-Chaumont, akan menemui Presiden. Juga hal ini menyebabkan adanya masalah dalam komunikasi kelembagaan," kata dia.

Seperti diketahui, Coulibaly tewas ditembak saat pasukan komando Prancis menyerbu supermarket di depan toko kelontong milik seorang yahudi di Paris.

Kejadian ini menyebabkan tewasnya empat sandera dan beberapa polisi cedera. Peristiwa ini dilakukan oleh sekelompok teroris Islam radikal yang disebut Buttes- Chaumont.

Hayat Boumeddiene yang diduga kaki tangan sekaligus kekasih Coulibaly, tetap dilepas. Coulibaly yang lahir pada tahun 1982 di Juvisy-sur-Orge, utara Paris, adalah keturunan Senegal dan sebagai satu-satunya anak laki-laki dari 10 bersaudara.

Coulibaly diketahui sebagai seorang penjahat kecil karena pernah ditangkap akibat pencurian, perampokan dan obat-obatan dimulai pada usia 17 tahun. (one)

Baca juga: