Indonesia Siap Akhiri Kekerasan pada Anak

Ilustrasi/Kekerasan terhadap anak.
Sumber :
  • www.onvsoff.com

VIVA.co.id – Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB (SRSG) untuk Kekerasan Terhadap Anak, Marta Santos Pais, menghargai komitmen Indonesia untuk mengakhiri kekerasan pada anak.

Komitmen itu diwujudkan Indonesia dengan bergabung di Global Partnership sebagai negara perintis yang akan mengakhiri kekerasan pada anak.

Bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise dan Menteri Pendidikan Anies Baswedan, Pais membahas langkah-langkah konkret untuk mempromosikan penyebarluasan dan implementasi Strategi Nasional untuk pemberantasan kekerasan.

“Saya sangat gembira melihat Pemerintah Indonesia menempatkan kekerasan terhadap anak sebagai pertimbangan prioritas. Banyak yang sudah terjadi sejak kunjungan saya satu tahun silam, ketika saya mendorong Indonesia untuk menjadi mercusuar di kawasan dan global dalam pembentukan kebijakan dan memastikan penerapannya untuk mengakhiri kekerasan terhadap anak,” kata Pais mengunjungi Indonesia dalam rangka menghadiri dialog kebijakan dengan ASEAN dan Komisi Hak Perempuan dan Anak ASEAN serta serangkaian pertemuan dengan Pemerintah Indonesia.

"Komitmen Indonesia untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan terhadap anak adalah konfirmasi atas posisi Indonesia. Jika kita membiarkan kekerasan terjadi, hal itu akan menghancurkan pencapaian sosial dan ekonomi yang sudah dibangun selama puluhan tahun," ujar Pais melalui siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin, 22 Febuari 2016..

Strategi Nasional, kata Pais, mengakui peran kunci data akurat dan legislasi komprehensif untuk mencegah segala bentuk kekerasan dan memberikan dukungan untuk anak yang menjadi korban, serta nilai dari pemberdayaan anak dan mendukung keluarga dalam peran mereka sebagai pengasuh.

"Kebijakan-kebijakan ini sekarang harus dibawa ke semua level masyarakat, dan tidak meninggalkan satu orang anak pun,” kata Pais.

Berdasarkan studi yang ada, kekerasan terhadap anak-anak Indonesia merupakan hal yang umum terjadi.

Studi tahun 2007 menemukan bahwa 40 persen anak berusia 13-15 tahun melaporkan diri mereka diserang di sekolah. Kekerasan yang dialami anak-anak di Indonesia termasuk kekerasan seksual dan domestik. (ase)