Liu Xiaobo, Sang Peraih Nobel asal China Tutup Usia

Kampanye agar aktivis Liu Xiaobo dibebaskan pemerintah China
Sumber :
  • REUTERS/Tyrone Siu

VIVA.co.id – Kabar duka datang dari China. Liu Xiaobo, peraih nobel perdamaian telah menghembuskan nafas terakhir di usia 61 tahun. Yang menyedihkan, Liu Xiaobo meninggal dengan status sebagai tahanan di negeri Tirai Bambu tersebut.

Seperti dilansir reuters, Liu Xiaobo meninggal karena penyakit kanker hati yang dideritanya. Ia didiagnosa mengidap kanker hati sejak Mei lalu. Ia sendiri harus rela di penjara sejak 2009 lalu karena dituduh melakuan tindakan subversif melawan negara.

Sebenarnya kondisi Liu Xiaobo telah lama kritis namun pihak berwenang di China menolak izinnya untuk berobat ke luar negeri. Hal itu yang membuat beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) geram. Padahal, AS telah mencoba membujuk pemerintah China untuk dapat memberikan pengobatan pada Liu Xiaobo.

Namun pemerintah China berdalih di balik hukum negara itu untuk menolak keluarnya Liu Xiaobo. Hal ini yang membuat beberapa organisasi Hak Asasi Manusia berang dengan pemerintah China.

Dan tiba-tiba pada Kamis 13 Juli 2017 waktu setempat, departemen kehakiman China mengabarkan meninggalnya Liu Xiaobo di sebuah rumah sakit di Kota Shenyang, China. Ia dipindahkan ke rumah sakit itu setelah penyakitnya memasuki stadium akhir.

Semasa hidupnya, Liu yang harus dijatuhi hukuman penjara 11 tahun ini memang dikenal sering berseberangan dengan pemerintah. Ia kerap mengritik kebijakan pemerintah.

Sempat menjadi dosen dan pembicara di AS, Ia memutuskan kembali ke negaranya untuk bergabung dengan para demonstran sebelum akhirnya ditahan.