Tekad ISIS, Benderanya Harus Berkibar di Gedung Putih

Gedung Putih terlihat dari South Lawn di Washington
Sumber :
  • REUTERS/Larry Downing

VIVA – Kelompok militan ISIS mengklaim bahwa "perang melawan Islam" yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuat Amerika Serikat justru lebih rentan terhadap serangan teror.

Pernyataan tersebut dilontarkan seorang pejuang ISIS Afrika-Amerika yang menggunakan nama perang Abu Salih al-Amriki lewat video propaganda yang dirilis kemarin.

"Perasaan dan kebencian Anda terhadap Islam telah terungkap. Anda sekarang menyaksikan kemenangan palsu. Perang Anda melawan Islam hanya membuat negara Anda lebih rentan dan hidup masyarakat akan terbengkalai dalam kekacauan," kata militan tersebut dikutip Independent, Kamis, 28 Desember 2017.

Dengan mengenakan seragam perang dan membawa senjata, dia mengulangi seruan kepada pendukung ISIS untuk bangkit dan menyerang kaum yang disebut orang kafir dan mengklaim bahwa bendera ISIS akan berkibar di Gedung Putih.

Dalam pesan propaganda disebutkan bahwa meningkatnya serangan Islamofobia dan teror di AS justru akan membantu mendorong pendukung ISIS makin militan mewujudkan tujuannya.

"Manfaatkan kondisi Anda dapat dengan mudah mendapatkan senjata di Amerika dan menembakkan peluru ke kafir kapan saja. Dengan ketakutan yang meningkat terhadap umat Islam, mereka akan terus mengungkapkan kebencian terhadap Islam, justru agar umat bangkit," ujarnya.

ISIS dilaporkan terus berupaya memanfaatkan ketegangan politik di Barat untuk memicu konflik yang disebut perang suci antara pendukungnya dan siapa pun termasuk muslim yang tak sejalan dengan interpretasi hukum syariah versi ISIS.