Prabowo Maju Capres karena Beban Rakyat Makin Berat

Wagub DKI Sandiaga Uno di Pasar Agung, Depok.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) disebut-sebut semakin mantap untuk maju kembali dalam ajang pemilihan presiden 2019. Prabowo menilai, saat ini beban rakyat semakin berat.

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno dalam kunjungan kampanye pasangan cagub/cawagub Jabar, Sudrajat - Ahmad Syaikhu, di salah satu pasar tradisional di Depok, Jawa Barat, Minggu 8 April 2018.

"Insya Allah semakin yakin semakin merasa ada dorongan masyarakat dan pak Prabowo menegaskan tanggal 11 April dia akan secara formal mendapat mandat dari kader Gerindra dan kita inginkan semangat dari kader," kata loyalis Gerindra ini pada wartawan.

Ketika disinggung nama mantan Panglima TNI Jenderal (purnawirawan) Gatot Nurmantyo, sebagai salah satu kandidat pendamping Prabowo, Sandi mengaku hal itu masih dalam tahap penggodokan. Namun ia pun tak menampik telah ada sejumlah nama yang diusung untuk mendampingi Prabowo.

"Sekarang tahap konsolidasi dukungan, bicara mengenai pendampingan kami serahkan ke beliau," katanya.

Lebih lanjut Sandi mengatakan, pertemuan antara Prabowo dan Luhut Pandjaitan beberapa hari lalu ialah untuk membahas beberapa permasalahan negara, salah satunya yakni tentang ekonomi yang dinilai Prabowo tak berpihak pada wong cilik.
       
"Ya kita berkoordinasi dengan semua pihak, dan Pak Prabowo mengatakan bahwa beban di masyarakat itu makin berat, makin tidak memiliki daya dorong yang kuat khususnya masyarakat menengah ke bawah. Kita selalu melihat komunikasi ini bisa memberi masukan pada pemerintah," ujarnya
       
Sandi menegaskan, Prabowo semangatnya adalah untuk membangun Indonesia ke depan.  "Jadi ini bukan tentang Gerindra, bukan tentang Pak Prabowo tapi bagaimana 2019 kita bisa membangun lebih baik. Yang kami sampaikan adalah data-data dan Pak Luhut juga sempat mencatat masukan dari Pak Prabowo dan beliau juga seperti yang diberitakan khawatir masalah ekonomi," ujar Sandi panjang lebar.