Jejak Kasus Pembunuhan Sadis di Jakarta

Korban mutilasi di Kalimalang
Sumber :
  • VIVAnews/Sandy Alam Mahaputra

VIVAnews - Kepolisian Daerah Metro Jaya saat ini masih berkonsentrasi pada dua korban pembunuhan sadis di Koja, Jakarta Utara, dan Cakung, Jakarta Timur. Polisi fokus menelusuri identitas dua wanita yang menjadi korban guna melacak pelakunya.  

Hingga kini polisi belum menemukan ciri khusus dari mayat wanita di dalam kardus yang membuat warga Kampung Bulak, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, geger. Demikian juga mayat bocah perempuan yang mengalami luka serius pada bagian kelaminnya yang diduga akibat kekerasan seksual.

Saat ini kedua DNA korban masih dicek polisi. Ini guna mengetahui kemungkinan bahwa korban pembunuhan itu memiliki hubungan darah. Penyelidikan masih dilakukan untuk mencari identitas korban. Informasi dikumpulkan dengan mendatangi sejumlah lokasi penampungan anak jalanan.

"Semua sumber informasi untuk membuat terang kasus tentu masukan bagi polisi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, Senin, 17 Oktober 2011.

Disampaikan Baharudin, kasus pembunuhan di Jakarta memang mengalami penurunan. Tapi, model pembunuhan yang dianggap makin nekad sangat marak terjadi. Pada 2008, ada 70 kasus pembunuhan, 2009 ada 75 kasus, pada 2010 ada 86 kasus, dan pada 2011, pembunuhan sudah terjadi sebanyak 50 kasus.

"Memang ada penurunan, tapi secara kenekatan berbeda lagi," katanya.

Jejak kasus pembunuhan

Pada Minggu 13 Februari 2011, potongan kepala, telapak tangan, dan kaki dari korban mutilasi ditemukan di Pantai Teluk Naga, Kampung Garapan, Kabupaten Tangerang. Diduga kuat korban adalah wanita.

Kemudian pada 20 April 2011, mayat wanita tanpa identitas yang terbungkus kardus ditemukan warga di dalam Masjid Nur Quba, Kampung Sukaresmi, Tanah Sareal, Bogor. Penemuan mayat wanita berusia 17 tahun itu membuat geger warga.

Sebelumnya, pembunuhan dengan mutilasi juga terjadi pada 12 Oktober 2010. Seorang istri bernama Muryani, nekad membunuh Karyadi, suaminya, di rumah mereka di Jalan Anggrek, Ciracas, Jakarta Timur.

Muryani memotong tubuh Karyadi menjadi 14 bagian. Dan tubuh Banpol Pasar Induk Kramatjati itu dibuang di beberapa lokasi di Jakarta Timur. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur kemudian memutuskan  menghukum Muryani dengan pidana penjara 15 tahun.

Kemudian pada 8 Januari 2010, mayat yang diduga sebagai korban pembunuhan mutilasi, juga menggemparkan warga Cakung, Jakarta Timur. Mayat ditemukan di sekitar proyek Kanal Banjir Timur (KBT).

Mayat bocah lelaki yang belakangan diketahui sebagai korban pembunuhan koordinator pengamen bernama Baekuni alias Babe. Mayatnya dibungkus kardus air mineral berwarna cokelat biru.

Baekuni ternyata membunuh 14 bocah laki-laki di bawah usia 12 tahun. Empat di antaranya dibunuh dengan dimutilasi. Kasus ini sangat mengemparkan.

Aksi lain yang tidak kalah sadis dilakukan Very Idham Henyansyah alias Ryan. Dia memutilasi Heri Santoso, teman dekatnya, pada 11 Juli 2008 di kamar 309A apartemen Margonda Residence, Depok. Setelah kasus ini terungkap, ternyata Ryan juga membunuh 11 orang lainya di Jombang, Jawa Timur.

Kasus sadis lain adalah kasus mutilasi Mayasari pada 29 September 2008. Sri Rumiyati alias Yati, membunuh dam memotong suaminya, Hendra alias Burung, menjadi 14 bagian yang dibuang di bawah bangku Bus Mayasari Bhakti P64 Kalideres - Pulogadung. Bagian tubuh lain dibuang di kendaraan lain dan sejumlah warung makan.

Sri Rumiyati sudah divonis 14 tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang, pada Senin 13 Juli 2009.

Sepanjang tahun 2008 kasus pembunuhan dengan cara mutilasi makin menggila. Satu pelaku yang sukses menghilangkan jejak korban ternyata ditiru para pelaku lainnya. Tercatat, selama tahun 2008 terdapat tujuh kasus dengan modus mutilasi di Jakarta.

Sementara pada 2007, dua kasus pembunuhan sadis terjadi di Jakarta dan Bekasi dan tidak terungkap. Pertama adalah penemuan potongan tangan di Jalan Raya Bekasi Km 16 RT 08 RW 01 Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.

Kemudian penemuan mayat perempuan tanpa identitas di peti dalam keadaan hamil di Kali CBL, Kampung Pulo Gebang RT 17/09, Desa Sarimukti, Cibitung, Bekasi, 27 Nopember 2007.