PKS Klaim PDIP dan Gerindra Galang Koalisi Besar Hadang Ahok

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.
Sumber :
  • Irwandi Arsyad/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengungkapkan adanya rencana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan sejumlah partai politik lain di Koalisi Merah Putih (KMP) untuk membentuk koalisi besar pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

"Secara prinsip kita sudah diajak bicara dan kita sudah ketemu dengan pimpinan PDIP, dengan pimpinan Gerindra, dengan kawan-kawan dari KMP. Kita semua sudah ketemu dan proses itu (pembahasan arah Koalisi) sedang berjalan," kata Hidayat saat menggelar buka puasa bersama di kediamannya di Jalan Kemang Selatan No 152 B, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 8 Juni 2016.

Hidayat menegaskan, koalisi yang akan digagas secara bersama ini masih dalam tahap komunikasi. Tindakan ini diperlukan karena sebagai partai yang mempunyai 11 kursi di DPRD DKI Jakarta, PKS harus berkoalisi agar memenuhi ketentuan untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

"Kami harus berkoalisi, berkoalisi adalah wajib bagi PKS karena kami tidak bisa mencalonkan sendiri," ujarnya.

Sejauh ini, dari komunikasi politik itu, Hidayat menyatakan pembicaraan paling intensif ditunjukkan PDIP dan Gerindra. "Jadi kami pasti akan berkoalisi, mungkin dengan PDIP, dan mereka juga mengajak PKS berkoalisi juga. Mungkin dengan Gerindra. Mungkin kami bertiga dengan yang lain, itu terbuka," ungkapnya.

Hidayat menghormati rencana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang sudah menyatakan akan mencalonkan diri dengan menggunakan jalur independen. Menurutnya tindakan itu sah karena diatur dalam undang-undang dan merupakan hak setiap warga negara Indonesia. Namun, dia menegaskan sikap PKS untuk tidak mendukung calon independen.

"Tetapi kami dari partai politik tidak mendukung dari calon independen. Kami mendukung calon dari partai politik sendiri, karena itulah sewajarnya partai politik kalau mendukung kadernya dari partai politik," ungkap dia.

(ren)