Tjahjo Sesalkan Ada Upaya Memanipulasi Sejarah, Ingin Ganti Pancasila

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo memberikan pemaparan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan bulan Juni ini sebagai bulan yang istimewa bagi bangsa Indonesia. Di bulan ini, Pancasila yang menjadi dasar negara lahir dari pemikiran Proklamator, Soekarno.

"Ini semata-mata kita ingin meluruskan sejarah perjuangan bangsa, siapa pun orangnya sebagai bangsa yang besar, kita harus menghormati siapa pahlawan kita, siapa proklamator kita, siapa Presiden pertama kita," kita Tjahjo saat Apel Berama ASN Kemendagri dan BNPP Memperingati Bulan Bakti Pancasila di Monas, Jakarta, Jumat 29 Juni 2018.

Tjahjo menjelaskan, di semua negara pasti punya seorang tokoh yang memerdekakan, memperjuangkan, memproklamirkan negara tersebut. Menurutnya, selama ini ada upaya untuk memanipulasi sejarah yang ada.

"Sembari kita meluruskan tapak-tapak sejarah itu dengan benar tanpa ada manipulasi yang ada. Sempat di era dulu, ada memanipulasi perjuangan Bung Karno tidak ada artinya," ungkapnya.

Tjahjo menegaskan, tujuan memperingati bulan Bung Karno dengan berbagai kegiatan, untuk meluruskan tapak sejarah bangsa dan negara ini dengan benar, sehingga generasi Indonesia yang akan datang bisa paham.

"Khususnya sila-sila dalam Pancasila. Itu landasan dasar kita, ideologi kita, perekat kita dan setiap pengambil kebijakan politik di semua tingkatan kementerian. Apa pun dalam hubungan kita keseharian," paparnya.

Tjahjo menyesalkan, 73 tahun Indonesia merdeka, masih ada saja orang yang ingin menggeser dan mengganti Pancasila. "Padahal, Pancasila itu pemersatu dari 714 suku di Indonesia, 8.000 bahasa dari Sabang sampai Merauke. Semuanya satu," tegasnya.