Cegah DBD, Hendi Minta Warganya Jaga Kebersihan Lingkungan dengan PSN

Walikota Semarang menyalami warga di acara Jalan Sehat di Kelurahan Wonodri
Sumber :
  • Pemkot Semarang

Kelurahan Wonodri yang letaknya berada di pusat perkotaan tentu saja tidak terhindar dari permasalahan. Meskipun, masalah yang muncul berbeda dengan yang biasa ditemukan saat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi blusukan di daerah pinggiran.

Di daerah pinggir, masalah yang sering muncul adalah infrastruktur jalan yang masih kurang baik. Sedangkan di daerah perkotaan, seperti Kelurahan Wonodri dalam Kegiatan Jalan Sehat, Selasa pagi (19/2), ditemukan adanya saluran air dengan sedimentasi yang cukup tebal, yaitu tepatnya di dekat PIP.

Untuk mengatasi hal tersebut, Hendi menginstruksikan untuk dilakukan pengerukan hari itu juga kepada kepala dinas PU, Iswar Aminuddin, yang juga menghadiri jalan sehat pagi tersebut.

Di sini, Hendi mengharapkan inisiatif warga untuk aktif melaporkan atau melakukan kerja bakti warga.

“Di sini, melalui konsep bergerak bersama yang terus kita sosialisasikan. Contohnya, saluran air harus dirawat bersama-sama. Pada saat sedimennya tinggi, pemerintah kota masuk,” ujar Hendi.

Hendi mengingatkan warga untuk terus menjaga kebersihan lingkungan mengingat tren penyakit demam berdarah dengue (DBD) kini sedang memprihatinkan.

Menurut catatan di Kota Semarang, puncaknya pada tahun 2013 terdapat 2.000 penderita DBD. Sejak itu, jumlahnya terus menurun sampai 2018 tercatat 50 penderita. Namun, tahun 2019 naik lagi mencapai 80 penderita DBD pada Januari 2019.

“Di Kelurahan Wonodri ada yang sakit DBD, mboten?,” tanya Hendi.

“Jangan sampai ada, Pak,” warga pun dengan kompak berharap untuk jangan sampai ada yang terkena DBD.

Peningkatan penderita DBD juga terjadi di kota-kota lain di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, memasuki pertengahan Februari 2019, tepatnya hingga 14 Februari 2019, jumlah penderita DBD di Indonesia mencapai 20.321 orang.

Dari jumlah tersebut, penderita terbanyak terdapat di Jawa Timur sebanyak 3.074 orang, lalu Jawa Barat 2.461 orang, NTT 1.957 orang, Lampung 1.483 orang, dan Jawa Tengah 1.333 orang.

Sementara itu, korban meninggal dunia telah mencapai 196 orang dengan jumlah terbanyak terdapat pada Jawa Timur sebanyak 52 orang dan di NTT sebanyak 19 orang.

Beberapa daerah sudah menyatakan kasus Demam Berdarah sebagai Kejadian Luar Biasa, seperti Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ponorogo, Kota Manado dan Kabupaten Paser di Kalimantan Timur. Sementara Sumba Timur menyatakan darurat DBD.

Untuk itu, Hendi mengajak warganya untuk mengaktifkan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk.

“Ini penyakit DBD lagi hot di seluruh Indonesia. Kalau tidak ingin ada yang terkena DBD, caranya harus intensifkan dan aktifkan program PSN. Setiap Jumat pagi dicek saluran, vas bunga, bak mandi. Kalau ada air atau jentik nyamuk segera dikuras. Mudah-mudahan Wonodri tidak ada yang terkena DBD,” pungkas Hendi.