18 Hari, 351 Hektare Lahan di Aceh Terbakar
- ANTARA/Nova Wahyudi
VIVA – Kebakaran lahan di Aceh yang terjadi sejak 1 Juli 2019 terus meluas. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), kini sudah 351,15 hektare lahan terbakar.
Kepala BPBA T Ahmad Dadek mengatakan, dari total luas lahan yang terbakar, baru 90 persen yang dapat dipadamkan. “Satu kabupaten lagi masih diupayakan (pemadaman),” kata Dadek saat dikonfirmasi, Kamis, 18 Juli 2019.
Daerah yang paling parah terkena bencana kebakaran lahan ialah Aceh Barat. Di daerah ini jumlah lahan terbakar mencapai 219 hektare. Kemudian Nagan Raya 37 hektare, Aceh Besar 22,5 hektare, Aceh Singkil 5 hektare.
Selanjutnya, Aceh Barat Daya 3 hektare, Aceh Selatan 3,5 hektare, Aceh Jaya 2 hektare, Aceh Tengah 2 hektare, Bener Meriah 1 hektare, Banda Aceh 2 hektare dan Sabang seluas 2 hektare.
Saat ini, upaya yang dilakukan BPBA yaitu mengirimkan bantuan mobil tangki air, peralatan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan bantuan logistik lainnya. Meski demikian, akibat luasnya daerah yang terbakar dan jauhnya sumber air, membuat pihaknya kesulitan untuk menjangkau titik api.
Sementara itu, akibat kebakaran yang luas di wilayah Aceh Barat, daerah itu mulai diselimuti kabut asap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Mukhtaruddin menyebutkan, pihaknya masih melakukan upaya pemadaman api agar tidak meluas. Termasuk mengantisipasi menebalnya kabut asap di wilayah itu.
“Kabut asap masih ada, sangat tergantung kondisi angin dan menguapnya api dari lahan gambut. Sarana sudah kita bantu, termasuk akan membagikan masker ke warga,” ujarnya. (ase)