Syekh Ali Jaber Menangis, Minta Masyarakat Tidak Keras Kepala

Ulama Syekh Ali Jaber
Sumber :
  • Youtube

VIVA – Beberapa hari lagi, umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramadan 1441 H. Berbeda dengan puasa Ramadan sebelumnya, Ramadan tahun ini harus dijalani umat Muslim di tengah pandemi COVID-19.

Dengan masuknya Ramadan di tengah pandemi COVID-19, Ulama Syekh Ali Jaber mengingatkan agar umat Muslim tidak keras kepala melanggar imbauan pemerintah untuk tidak bepergian keluar rumah atau mudik.

Syekh Ali Jaber terlihat menitikan air mata tatkala harus menjalani ibadah yang berbeda dari biasanya di tahun ini. Meski demikian hal tersebut harus dilakukan agar mencegah terjadinya penularan COVID-19 semakin meluas di Tanah Air.

"Saya merasa sedih karena tidak bisa tarawih, saya merasa menangis karena tidak bisa mudik. Saya merasa terluka hati saya, karena tidak bisa Jumatan, tapi ini ujian wajib kita turuti. Kita imani, wajib kita percaya takdir Allah, dan kita lawan takdir dengan takdir, jangan kita orang keras kepala," kata Syekh Ali sambil mengusap air matanya, seperti dalam tayangan yang disiarkan BNPB melalui akun youtube resminya, Selasa 21 April 2020.

Syekh Ali Jaber meminta masyarakat dalam momen Ramadan tahun ini untuk bersama-sama berdoa, dan bermunajat kepada Allah untuk mengangkat semua ujian ini.

"Kita harus bermunajat kepada Allah, karena tidak ada bala yang turunkan pasti perilaku dan dosa kita dan bagaimana angkat bala? Dengan tobat kita, permohonan kita kepada Allah, saya yakin di dalam ujian ada doa yang tulus dan ikhlas. kita bermunajat kepada Allah SWT memohon di rumah masing-masing angkat tangan memohon kepada Allah, agar Allah mengangkat penyakit ini. Allah akan turunkan kemuliaan untuk negeri kita Indonesia," kata Syekh Ali.

Tetap di rumah 

Syekh Ali juga mengingatkan agar masyarakat tetap berada di rumah, jika tidak ada kepentingan yang mendesak. Beliau juga mengatakan bahwa momen Ramadan tahun ini bisa dijadikan momen untuk lebih dekat dengan keluarga.

"Beraktivitas di rumah apalagi di bulan Ramadan sungguh nikmat kita, bisa menjadikan nikmat bagi kita beribadah di rumah, lebih dekat dengan keluarga, mungkin selama ini banyak orang beraktivitas di luar rumah, bahkan jarang sempat buka bersama atau sahur bersama keluarganya. Kali ini tahun ini jadikan Ramadan yang spesial, Ramadan istimewa, Ramadan khusus hadiah dari Allah SWT membuat kehidupan Ramdan bersama keluarga, baca Al-quran bersama, tarawih bersama," kata Syekh Ali.

Dengan adanya wabah pandemi COVID-19 di tengah momen puasa Ramadan,  Syekh Ali juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan yang mana dalam pandangan islam menjaga kebersihan adalah sangat penting.

"Selalu waspada, selalu menjaga kebersihan, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik, selalu pakai masker ketika keluar, usaha jaga jarak 1-2 meter, kalau bisa saya usulkan untuk tetap di rumah, kalau tidak ada urusan penting. Pandangan Islam jaga kesehatan itu wajib, kita harus berusaha mencari ridha Allah SWT," kata beliau.

Beliau juga mengimbau untuk masyarakat Muslim tidak mudik ke kampung halaman ketika lebaran tiba. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona semakin meluas di tanah air.

Dia melanjutkan, masyarakat tetap bisa bersilaturahmi saat lebaran dengan keluarga di kampung halaman melalui sambungan telefon atau video call.

"Kita tidak putus silaturahim tapi kita tetap bisa dan mampu silaturahim melalui video call, mudik kita tahun ini menjadi mudik di rumah untuk menjaga keluarga kita dan menjaga kesehatan kita," jelas Syekh Ali Jaber.