Tarawih Bareng Jamaah Positif Corona, Puluhan Warga Tambora Dievakuasi

Petugas evakuasi warga di Tambora, Jakarta Barat.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Sebanyak 30 orang warga Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat jalani Swab test COVID-19. Uji test itu diadakan lantaran mereka kontak fisik dengan tiga jemaah yang positif COVID-19. 

Kontak fisik itu terjadi ketika ketiga jemaah positif COVID-19 salat tarawih bersama dengan 30 warga Tambora. 

Kapolsek Tambora, Jakarta Barat Kompol Iver Manossoh mengatakan ia dimintai tolong oleh pihak Kecamatan Tambora dan Puskesmas setempat untuk evakuasi terhadap 30 orang warga RW 07, Jembatan Besi, Tambora Jakarta Barat Minggi 10 Mei 2020.

Hal itu lantaran mereka diduga kuat sempat kontak fisik dengan tiga warga yang sebelumnya telah dinyatakan Positif COVID-19. "Kontak fisik itu terjadi baik di saat melaksanakan salat tarawih berjamaah di sebuah musala di RW.07 maupun karena hubungan sebagai anggota keluarga," ujar Iver saat dihubungi Senin 11 Mei 2020. 

Saat ini kata Iver, ke-30 warga sudah dievakuasi ke Puskesmas Tambora untuk swab test. Selain evakuasi 30 warga, jajaran tiga pilar Kecamatan Tambora juga menggelar penyemprotan cairan disinfektan di musala tempat pelaksanaan tarawih warga. 

Penyemprotan juga dilakukan di rumah warga yang positif COVID-19.  "Kegiatan tersebut berjalan lancar dan mengikuti protokol kesehatan," ucap Iver. 

Iver mengatakan pemisahan 30 warga yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) sangat penting mengingat wilayah itu merupakan kawasan padat penduduk. Pihaknya dimintai bantuan oleh pihak Kecamatan lantaran sempat ada warga yang berkeras karena tidak mau jalani Swab test. 

"Sehingga tadi siang kami secara terpadu melakukan langkah maksimal untuk mengevakuasi mereka-mereka yang pernah kontak fisik di saat salat tarawih," jelasnya.

Iver berharap warga Tambora senantiasa patuh terhadap Ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Maklumat Kapolri. 

Warga diimbau agar selalu disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. "Jika semua ketentuan PSBB dan Maklumat Kapolri kita jalankan dengan baik, patuh dan disiplin maka mata rantai penularan COVID-19 akan cepat berakhir," kata dia.

Baca: BMKG Tegaskan Suara Dentuman di Jawa Tengah Bukan Gempa