Penyebab Angka Fantastis Kenaikan Positif Corona di Indonesia

Presiden Joko Widodo sambangi kantor Gugus Tugas Nasional COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/POOL/Sigid Kurniawan

VIVA – Berdasarkan laporan kinerja data harian penanganan Corona COVID-19 di Indonesia, tercatat penambahan kasus positif sebanyak 1.241 kasus. Sehingga total kasus positif di tanah air hingga Rabu 10 Juni 2020 mencapai 34.316 kasus. 

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjelaskan alasan di balik meningkat pesatnya kasus positif. Yuri menjelaskan, penambahan kasus positif ini disebabkan karena pelakacakan atau tracing dan tes yang agresif dilakukan. 

Sehingga, kata dia bisa dilihat bahwa sebagian besar penambahan kasus ini adalah spesimen yang dikirim oleh puskesmas atau dinas kesehatan, tidak didominasi spesimen yang dikirim oleh rumah sakit. 

"Ini adalah bukti memang tracing yang agresif akan bisa menangkap banyak kasus positif dan sudah barang tentu menginginkan kasus ini melakukan isolasi dengan sebaik-baiknya secara mandiri, agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," kata Yuri via akun YouTube BNPB Rabu 10 Juni 2020. 

Yuri melanjutkan, kinerja data yang dilaporkan hari ini bahwa memang secara keseluruhan data kasus konfirmasi positif masih meningkat. Namun apabila melihat sebaran per provinsi sebenarnya sebagian provinsi sudah dalam keadaan stabil. Beberapa provinsi meningkat karena kontak tracing yang dilakukan pemerintah lebih agresif seperti permintaan Presiden Jokowi.

Dia menjelaskan bahwa kasus ini terjadi karena penularan masih terjadi artinya masih ada orang yang sakit yang tidak melakukan isolasi diri dengan baik yang berada di tengah masyarakat. Selain itu, kata dia masih ada masyarakat yang rentan karena perilaku yang belum menjalankan secara disiplin secara baik dan benar menjalankan protokol kesehatan untuk menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan minimal 20 detik dengan menggunakan sabun dan air bersih.

Untuk diketahui penambahan 1.241 kasus positif Corona hari ini jika dirinci lebih lanjut ada 5 provinsi dengan angka penambahan tertinggi yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan. 


Baca juga: Sok Jagoan, Para Pelaku Ambil Paksa Jenazah PDP Corona Jadi Tersangka