Danrem Jadi Imam Salat, Makmumnya Mahasiswa Demonstran

Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani menjadi imam salat berjemaah asar bersama para mahasiswa di depan gedung DPRD Nusa Tenggara Barat, Mataram, Kamis, 26 September 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Satria Zulfikar

VIVA – Ribuan mahasiswa di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berunjuk rasa menolak revisi Undang-Undang KPK, revisi KUHP, dan RUU bermasalah lainnya, Kamis, 26 September 2019.

Aksi demonstrasi berubah menjadi bentrokan saat massa mahasiswa mencoba masuk ke gedung DPRD NTB, namun dihalangi oleh aparat Kepolisian.

Massa mahasiswa melempari petugas dengan batu, yang kemudian dibalas polisi dengan tembakan bom asap atau gas air mata. Massa kemudian berhamburan.

Meredam keributan, personel TNI yang dipimpin langsung Komandan Korem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, turun ke lokasi aksi. Tiga truk TNI lengkap dengan prajurit diturunkan mengamankan aksi.

Kedatangan TNI disambut tepuk tangan massa aksi dan seruan, "Hidup TNI, hidup TNI. TNI bersama rakyat!”

Bahkan, Ramdhani menyempatkan menjadi imam salat asar bersama mahasiswa. Dia dan mahasiswa menggelar salat di jalan depan DPRD NTB. "Alhamdulillah, setelah dilakukan pendekatan dan komunikasi akhirnya tidak ada lagi anarkis," ujarnya.

Ramdhani mengaku telah menerjunkan satu satuan setingkat kompi (SSK) dari Yonif 742/SWY untuk mengawal agar aksi berlangsung damai.

"Mari bijak dalam menyampaikan aspirasi dengan tetap mengedepankan aturan hukum dan norma agama yang ada, mengingat NTB dikenal sebagai pulau seribu masjid," katanya. [mus]