Soal Fenomena Kerajaan-kerajaan Baru, Kemendagri: Orang Kurang Waras

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar.
Sumber :
  • VIVAnews/ Eduward Ambarita

VIVA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar, menyebutkan fenomena munculnya kerajaan- kerajaan baru di beberapa daerah tidak perlu dibahas lagi. 

Menurut dia, kerajaan baru seperti Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire hanya kegiatan yang dibuat oleh individu- individu tak waras. "Jangan-jangan orang-orang kurang sehat, orang kurang waras kok. Jangan orang kurang waras Anda respons habis-habisan," kata Bahtiar saat ditemui di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020.

Pada prinsipnya, Bahtiar mengatakan, pemerintah mempersilakan setiap orang berkelompok dan membentuk organisasi kemasyarakatan atau sifatnya kebudayaan. Dia khawatir, munculnya kerajaan baru ini menjurus pada penipuan dibungkus kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat.

"Jadi indikasinya ada penyalahgunaan berorganisasi dibungkusnya soal- soal kebudayaan," kata Bahtiar yang juga menjabat Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Plt Dirjen Polpum) Kemendagri.

Dengan adanya kejadian ini, ia berharap, ke depan masyarakat mendapat pemahaman menyeluruh mengenai sistem pemerintahan di Indonesia. Era kerajaan, kata dia, sudah tidak berlaku lagi di Indonesia.

"Kalau kerajaan kan kerajaan di mana, kerajaan sudah tidak ada. Tapi bahwa hal itu diakui dalam sistem ketatanegaraan kita iya, bahwa adat istiadat setempat dan seterusnya kita hargai," ujarnya.