Protes Ortu soal PPDB: Tahun Depan Seleksi Berat Badan Saja

Demo PPDB di depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta, Senin 29 Juni 2020.
Sumber :
  • VIVAnews / Syaefullah

VIVA – Orang tua siswa kembali memprotes Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi perihal syarat usia untuk penerimaan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Provinsi DKI Jakarta. 

Hotmar Sinaga, salah satu orang tua siswa yang memprotes kebijakan PPDB zonasi syarat usia itu. Ia pun menyarankan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta agar PPDB melalui jalur berat badan saja.

Ia menyatakan bahwa dalam PPDB jalur zonasi tidak menerapkan jarak yang telah ditentukan melainkan mengutamakan usia. 

"Kenapa enggak pakai jarak, mereka enggak tahu. Gojek aja bisa ngukur jarak, masa Dinas Pendidikan tidak bisa ngukur jarak. Tidak ada lembaga yang menetapkan jarak," katanya, Senin, 29 Juni 2020.

Maka, Hotmar kembali mengutarakan, bahwa apa yang diutarakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana kepada PPDB zonasi itu bohong. "Pembohong tidak boleh jadi Kepala Dinas Pendidikan," katanya.

Pada Jumat, 26 Juni 2020, Hotmar Sinaga yang berada di area kerumunan wartawan langsung memotong dan memprotes omongan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, tersebut.

"Bu, tolong jarak tidak diperhitungkan, saya orang tua murid, Ibu berulang-ulang bohong. Ini Indonesia dibohongin, saya berani ditahan, Indonesia dibohongi. Tidak ada jarak dalam zonasi yang menjadi seleksi, hanya usia. Bohong tidak ada seleksi jarak," kata Hotmar sambil menunjuk-nunjuk Kadisdik dan jajarannya yang ada di depan tersebut.