Wakil Ketua DPR Minta Hentikan Polemik Kata Anjay yang Tak Produktif

Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur

VIVA – Belakangan terutama di media sosial, ramai dibicarakan mengenai pelarangan kata anjay. Menyusul imbauan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pro dan kontra terhadap istilah ini, begitu cepat mencuat dan hingga kini masih menjadi polemik.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara terkait kata 'anjay' yang dilaporkan ke Komnas PA dan KPAI oleh YouTuber Lutfi Agizal dan menjadi viral di media sosial ini. Menurutnya, polemik ini tidak produktif. 

Baca juga: Bintang Emon Singgung Soal Live Streaming sampai Kata Anjay

“Saya pikir soal masalah ‘anjay’ ini lebih baik jangan menjadi perdebatan yang menjurus ke tidak sehat, karena apapun itu tidak ada manfaatnya dan kemudian menjadi perdebatan-perdebatan yang kita anggap tidak perlu,” kata Dasco di gedung DPR, Jakarta, Senin 31 Agustus 2020.

Menurut politikus Partai Gerindra ini, surat edaran Komnas PA terkait penggunaan kata ‘anjay’ harus dikaji lebih dalam lagi. Meskipun kata tersebut sering dianggap digunakan untuk melakukan bullying (perundungan) pada anak.

“Ya justru itu, ini multitafsir hukum secara kasuistik bukan pidana umum. Jadi, ini memang harus dikaji bersama-sama. Jadi kan banyak pakar hukum di Indonesia ini mari kita kaji,” jelasnya.

Meski begitu ia berharap polemik ini segera disudahi, karena kondisi Indonesia saat ini yang harus berjuang melawan pandemi dan dampak COVID-19. Tanpa perlu menghabiskan energi mengenai kata 'anjay' ini, dia berharap sama-sama berpikir agar COVID dan kondisi ekonomi bisa segera teratasi.

“Tidak perlu lagi diperdebatkan di publik. Lebih baik kita memikirkan bagaimana, kemudian sama-sama menjalankan protokol COVID-19, mengatasi virus corona dan pergerakan ekonomi di Indonesia,” jelasnya.

Sebelumnya, Komisioner KPAI Retno Listyarti membenarkan ada laporan dari Lutfi terkait penggunaan beberapa kata, termasuk kata "anjay", pada Jumat pekan lalu. "Saya menghargai bahwa setiap orang boleh punya pendapat. Kalau seorang artis punya perhatian terhadap perlindungan anak, bagi kami apapun isunya, tentu harus direspons positif," kata Retno di tvOne, Senin 31 Agustus 2020.

Setelah ada laporan itu, menurut Retno, ada tim cyber dari KPAI yang menanganinya. "Soal maknanya itu yang sesungguhnya apa KPAI harus mempelajari," ujarnya.

Retno menambahkan, "Anak-anak memang harus dididik dengan santun. Dengan dunia digital ini mudah sekali seorang anak terpengaruh,". (ren)

Baca juga: Pramugari Garuda Siwi Widi Cabut Laporannya atas Akun @digeeembok