Isak Tangis Keluarga Pecah di Pemakaman Anton Medan

Jenazah Anton Medan dimakamkan di Komplek Pesantren At-Taibin Pondok Rajeg Bogor
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Jenazah pendakwah Ramdhan Effendi atau yang akrab disapa Anton Medan dimakamkan Selasa pagi, 16 Maret 2021, di Komplek Pondok Pesantren At-Taibin, Kampung Sawah, Desa Pondok Rajeg, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Isak tangis mengiringi pemakaman pria yang juga mantan Ketua Umum Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI). Tangis haru pecah saat jenazah almarhum dimasukkan ke dalam liang lahat yang sudah disiapkan Anton Medan sejak beberapa tahun silam.

Sebelum dimakamkan, jenazah mantan Ketua Umum Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) ini disalatkan di Masjid Tan Ko Liang, masjid yang diambil dari nama lahir Anton Medan. Keluarga, para jamaah pesantren hingga warga sekitar ikut mensalatkan jenazah Anton Medan.

Sejumlah kerabat dan ratusan jamaah khusyuk memanjatkan doa saat perlahan jenazah Anton Medan dimasukkan ke liang lahat. Setelah jasad almarhum terkubur tanah, secara bergantian mendoakan almarhum Anton Medan.
 
Anton Medan meninggalkan seorang istri, 7 orang anak dan 11 cucu. Pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatra Utara meninggal dunia di usia 64 tahun setelah menderita sakit diabetes dan sempat menjalani perawatan di rumah sakit Desember 2020.

Syamsul Bahri, menantu Anton Medan, mengatakan Anton Medan sebelum wafat sempat dirawat RSUD Cibinong selama seminggu pada bulan Desember 2020. Namun, setelah itu Anton Medan sudah pulang untuk menjalani perawatan di rumah.

"Di rumah sempat kondisi beliau normal, semangat. Kita liat beliau semangat ketika beliau mengatur orang-orang yang ada di sekitar kerja. Misalnya mau jalan dia mengatur mobil mundur. Ada semangat," katanya.

Namun, pada Minggu malam, 14 Maret kondisi kesehatan Anton Medan mendadak drop. Pada Senin sore sekitar pukul 15.00 WIB, kesehatan Anton Medan makin kritis dan sudah tak ada denyut nadinya.

"Kita pastikan kondisi beliau dan dibawa ke RSUD Cibinong untuk memastikan dari sisi ahlinya tenaga kesehatan. Dokter kemudian pastikan tidak ada denyut nadi dan detak jantung," ucapnya

Laporan: Usep Saripuddin/tvOne Bogor