Kemenag: Pesantren di Indonesia Tidak Ajarkan Radikalisme
Kamis, 4 April 2013 - 17:15 WIB
Sumber :
- Antara/ Hasan Sakri Ghozali
VIVAnews -
Kementerian Agama menolak keras anggapan madrasah dan pesantren merupakan tempat untuk mengajarkan paham radikalisasi.
Stigma ini muncul setelah penelusuran terhadap latar belakang beberapa pelaku aksi teror merupakan mantan murid madrasah atau pesantren.
Baca Juga :
Oleh sebab itu, Bahrul menjelaskan bahwa sistem madrasah dan pesantren yang ada di Indonesia berbeda dengan yang terdapat di Pakistan atau Afganistan.
"Jadi jangan bayangkan madrasah Indonesia mirip seperti yang ada di Pakistan atau Afganistan, karena di sini semuanya berada dalam sebuah sistem yang terus dipantau oleh pemerintah," tutur Bahrul.
Ketika ditanyakan banyak pelaku teror adalah alumni Pesantren Ngruki, Solo, Bahrul tidak memungkiri. Menurutnya, masih terdapat beberapa orang yang membawa pengaruh dari luar masuk ke dalam madrasah dan pesantren. Namun Bahrul memastikan hal itu sudah dicegah dengan meminta komitmen dari madrasah dan pesantren di Indonesia.
"Saya rasa mereka ikut berkomitmen dengan apa yang diputuskan oleh pemerintah. Sehingga jika Anda memantau madrasah dan pesantren selama 24 jam pun, maka tidak akan ada hal aneh yang akan Anda temukan di sana," kata Bahrul.
Bahrul yakin bahwa isu radikalisme sama sekali tidak ada kaitannya dengan permasalahan yang terdapat di pendidikan agama Islam atau agama lainnya. (eh)