29.000 KK di Solo Antre BLSM

Warga Solo terima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)
Sumber :
  • Fajar Sodiq/VIVAnews
VIVAnews - Hari ini, Senin 24 Juni 2013, Kantor Pos Solo mulai melakukan pembagian Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada warga. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan direncanakan akan menghadiri acara pembagian bantuan langsung di kota Solo.

Kepala Kantor Pos Besar Solo, Chairul Hadi mengatakan, pembagian BLSM untuk hari ini baru dilakukan di Kantor Pos Nusukan, Kecamatan Banjarsari. Hal ini disebabkan pembagian Kartu Perlindungan Sosial di daerah tersebut telah selesai sehingga warga di kelurahan Nusukan sudah bisa mengambil BLSM.

"Di Kantor Pos Nusukan untuk pembagian BLSM telah disiapkan sebanyak 8 loket. Jumlah warga di Nusukan yang mendapat BLSM sekitar 1783 KK," kata dia.


Di seluruh wilayah Solo, jumlah penerima BLSM  ada sekitar 29.000 KK. Data jumlah penerima BLSM berdasarkan data rumah tangga sasaran penerima raskin dan jaminan sosial lainnya.


"Data sudah kami cocokkan dengan data penerima raskin, jamkesmas dan jaminan sosial lainnya," ucap dia.


Dia mengatakan setelah pembagian di BLSM di Kecamatan Banjarsari, selanjutnya akan dilakukan di Kecamatan Pasar Kliwon pada tanggal 26 Juni mendatang. "Untuk Kecamatan Pasar Kliwon pencairan akan dilakukan di Kantor Pos Besar Solo," kata dia.


Sementara itu, salah seorang warga penerima BLSM, Setyono bersyukur dengan adanya bantuan uang senilai Rp300 ribu untuk dua bulan. Uang itu akan digunakannya untuk membeli beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya.


"Ini saya habis mencairkan BLSM. Sangat berterima kasih adanya bantuan ini. Dulu waktu pembagian BLT saya tidak dapat, tetapi sekarang saya bisa mendapatkan BLSM," tuturnya.


Hal senada diungkapkan Sulastri. Menurutnya, bantuan ini bisa digunakan untuk meringankan beban dari dampak kenaikan harga BBM. "Suami saya cuma pegawai serabutan, gajinya tidak sampai satu juta per bulan, jadi bantuan ini akan meringankan beban keluarga," ucapnya.


Meskipun mendapatkan bantuan tunai langsung, jik harus memilih ia lebih memilih harga BBM tidak dinaikkan seperti saat ini. Pasalnya, kenaikan BBM bersubsidi menyebabkan sejumlah barang kebutuhan pokok lainnya naik. "Kalau disuruh pilih, saya lebih memilih tidak mendapatkan BLSM tetapi BBM tidak naik," tegasnya. (umi)