Tak Cukup Hanya CCTV untuk Amankan Artefak di Museum
Sabtu, 14 September 2013 - 06:41 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews -
Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) Jhohannes Marbun menegaskan, pencurian yang kembali terjadi di Museum Nasional di Jakarta, 11 September lalu, merupakan kecerobohan pengelola. Madya pun menuntut perbaikan sistem keamanan di museum.
"Tidak sekadar CCTV dan satpam. Pengelola museum harus membangun sistem keamanan yang canggih dan merombak sumber daya internal di museum tersebut menjadi hal yang lebih kongkrit," tegas Jhohannes dalam keterangan pers, Jumat 13 September 2013.
Seharusnya, kata dia, semua pihak belajar dari kasus pencurian yang juga menimpa museum-museum lain. Misalnya, Museum Sonobudoyo – Yogyakarta (2010), Museum Radya Pustaka – Solo (2007 dan 2011), Museum Keraton Kasepuhan Cirebon (2011), dan lainnya. "Apakah kita harus diam dan menunggu hingga terulang kembali kejadian pencurian serupa?" kata dia lagi.
Untuk itu, dia berharap kasus pencurian yang terakhir menjadi tamparan bagi pemerintah pusat agar memperhatikan kondisi dan sistem keamanan museum terbesar di Indonesia itu.
Lebih jauh lembaga swadaya masyarakat ini meminta kasus pencurian 4 koleksi emas berupa Lempeng Naga Mendekam Berinskipsi, Lempeng Bulan Sabit Beraksara, Wadah Bertutup (Cepuk), dan Lempeng Harihara. "Selain itu, redesain tata kelola terhadap Museum Nasional," tukas Jhohannes.
Baca Juga :
Baca Juga :